SUNGAI PENUH, metro7.co.id – Menjelang pelaksanaan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Sungai Penuh terdapat informasi yang dikemas secara berlebih-lebihan.

Hal ini tentunya berdampak pada publik, dengan rasa heran dan anggapan aneh karena liarnya informasi melalui media sosial (Medsos) pada penggunaan narasi yang terkesan berlebih-lebihan atau dipaksakan, terutama dalam situasi saat ini, yakni pada tahapan Pilwako.

Hasil rumusan seperti ini tentunya sengaja disalurkan ke publik dengan maksud tujuan tertentu. Contoh, isu yang belum valid atau memanas situasi sebagai pendongkrak dalam menghadapi persaingan.

Dalam hal ini, ada satu sampel yang dijadikan perbandingan. Karena dinilai memiliki figur yang baik serta diunggulkan di kalangan masyarakat luas yaitu Ahmadi Zubir dan Feri Satria (AZFER) yang merupakan pasangan Walikota dan Wakil Walikota yang akan bertempur nantinya.

Keadaan AZFER lebih diuntungkan dalam pilwako kali ini dengan dasar basis maupun loyalitas serta memiliki penggemar luas. Akan tetapi dapat membuat pihak lain menjadi gusar atau risih, sehingga isu yang disebarkan terkesan tidak logis.

Menurut penggiat media sosial, Egil Pratama, dalam penilaiannya, kerangka narasi yang dilemparkan ke publik oleh pihak tertentu yang bukan AZFER cenderung mengklaim dan terkesan dipaksakan.

“Ini sudah dilakukan pengkajian. Narasi selangit dan cetar membahana. Sebenarnya aneh, di photo sunyi sepi, tidak sinkron ya keadaan sama narasi. Untuk style dan framing nya ya masuk. Namun ini 2024 lho, publik sudah lebih kritis dan lebih jeli dalam mencerna informasi, apalagi yang lebih menonjolkan pencitraan ketimbang data jelas,” ujarnya, Senin (19/8).

Ia menambahkan, di musim politik kali ini, publik cenderung lebih berpedoman pada data dan realitas logis dalam menerima informasi. Sementara konten dan model mungkin berlaku pada musim politik lalu.

“Inilah kelebihan AZFER yang mencuri hati publik dengan kinerja dan prestasi nyata untuk masyarakat. Terserah ada yang mau bikin narasi apa. Dalam politik itu sah sah saja. Namun secara data dan logisnya, saya meyakini betul AZFER lebih diuntungkan atau unggul pada pilwako november ini,” tutupnya.