WONOSOBO, metro7.co.id – Usaha perahu di Waduk Wadaslintang kini mengalami masa sulit. Para pemilik perahu, yang dulu menggantungkan hidup dari padatnya aktivitas wisata dan transportasi air, kini harus menghadapi kenyataan bahwa bisnis mereka semakin sepi.(16/8/2024).

Salah satu pemilik perahu, Ikun, mengungkapkan bahwa penurunan jumlah wisatawan serta pembangunan infrastruktur darat menjadi faktor utama merosotnya usaha perahu di waduk ini.

“Di tahun 90-an, lalu lintas pasar ke Wadaslintang dari Desa Kumejing menggunakan perahu. Saat itu, usaha perahu sangat menjanjikan,” cerita Ikun.

Namun, seiring dengan pembangunan jalan yang lebih baik menuju Desa Kumejing, kebutuhan untuk menggunakan perahu sebagai sarana transportasi mulai berkurang drastis.

Saat ini, perahu-perahu di Waduk Wadaslintang hanya disewa oleh para pemancing dari luar kota. Tarif sewanya berkisar antara Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu per hari, tetapi tidak setiap hari ada yang menyewa. “Perahu sekarang hanya digunakan oleh tukang mancing. Itupun tidak setiap hari ada yang menyewa,” tambah Ikun.

Keadaan ini diperparah dengan menurunnya jumlah wisatawan yang datang ke Waduk Wadaslintang. Seiring dengan munculnya berbagai destinasi wisata baru di daerah sekitar, waduk ini semakin kehilangan daya tariknya. Minimnya fasilitas penunjang wisata di sekitar waduk juga menjadi alasan lain mengapa wisatawan enggan berkunjung.

Para pemilik perahu kini banyak yang menjual perahu mereka karena sepinya usaha. Jalur darat yang sebelumnya tidak memadai, kini telah diperbaiki, sehingga lalu lintas ekonomi yang dulu mengandalkan perahu kini lebih memilih jalur darat. Kondisi ini membuat bisnis perahu di Waduk Wadaslintang berada di ambang kehancuran.

Situasi ini menggambarkan betapa pentingnya penyeimbangan antara pembangunan infrastruktur dan keberlanjutan usaha-usaha tradisional. Tanpa adanya intervensi yang tepat, banyak usaha yang telah lama menjadi penopang ekonomi masyarakat sekitar bisa terancam punah. Pemilik perahu di Waduk Wadaslintang berharap ada upaya dari pemerintah untuk menghidupkan kembali potensi wisata di kawasan ini, sehingga usaha mereka dapat kembali bergairah. ***