Perdayakan Mantan Napi, Tambari Gustam Ajak Ngangsu Kawruh Melalui Pengajian
TEGAL, metro7.co.id – Tambari Gustam, Tokoh masyarakat Kota Tegal yang juga seorang seniman, pengusaha dan pendiri LSM Cordova (Lembaga Pendidikan Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat), Senin (13/5) siang, tampak berbaur dengan sejumlah anggotanya terlihat di halaman Masjid Agung Kota Tegal.
Hadirnya Mereka di Masjid Agung Kota Tegal ternyata akan mengikuti pengajian rutin Majelis Ta’lim Assalam Kota Tegal yang di asuh oleh KH Al Mujtahid.
Dalam kesempatan wawancara bersama metro7, Tambari mengakui keinginannya mengajak anggotanya yang mayoritas orang orang jalanan, preman dan mantan Napi (Nara Pidana) menuju jalan kebaikan.
“Banyak anggota kami dari LSM Buser yang notabene dari orang orang jalanan, mantan Napi, bahkan ada dari mantan Nusakambangan yang baru bergabung. Dalam kesempatan ini kami ingin menyatukan temen temen dari perbuatan yang tidak baik manjadi baik melalui asuhan KH Al Mujtahid pembina Majlis Ta’lim Assalam kota Tegal,” beber Tambari.
“Pengajian Majelis Ta’lim ini sebenarnya sudah rutin setian senen kliwon, nah kemudian dari teman temen jaringan LSM selalu kami gandeng untuk mengikuti pengajian ini,” lanjutnya.
“Bergabungnya kami dengan majlis Ta’lim Assalam ini ya untuk ngangsu kawruh (Menimba Ilmu, red) bertemen kepada orang yang Sholeh, berbakti kepada orang tua dan guru, Dan beliau KH Al Mujtahid pimpinan Majlis Ta’lim Assalam adalah guru kami,” tandas Tambari.
Sementara itu, pengasuh Majelis Ta’lim Assalam mengaku senang menerima orang orang anggota LSM Cordova, menurutnya ini menjadi ladang amal ibadah dan menjadikan lebih bermanfaat.
“Alhamdulilah pengajian ini dapat diikuti oleh saudara saudara kita yang sedang mencari hidayah, semoga mereka saudara saudara kita dapat menuju jalan terbaik dan menjadi orang orang yang dicintai Allah,” kata KH Al Mujtahid.
Diterangkanya pengajian yang digelar rutin dengan anggota jamaah hampir seribu itu niatnya hanya satu, yaitu mengajak kembali kepada tuhan.
“Niat kami hanya satu untuk mengajak mereka kembali kepada Allah SWT, karena pada hakekatnya manusia akan mati. Kami menyampaikan bagaimana caranya agar mereka bisa sholat dengan baik, hatinya dibersihkan. Syaratnya harus lewat pengajian, hidayah itu tidak akan turun semata mata memang harus dicari,” kata pengasuh Majelis itu.
Ia juga menerangkan, sejumlah anggota LSM Cordova yang notabene orang jalanan dapat diterima dengan baik oleh sejumlah anggota lainya.
“Kebanyakan anggota jamaah pengajian lainya yang jumlahnya hampir seribu ini mensuport dan mengamini saudara saudara kita yang sedang mencari hidayah, dan ini membuktikan semua bisa merangkul dan saling mendukung,” tandasnya.