Prahara Kompensasi KIP Laut Matras, Pelaku Sejarah Angkat Bicara
BANGKA BELITUNG, metro7.co.id — Mantan Kepala Lingkungan Sinar Jaya, Sopian, angkat bicara terkait polemik dana kompensasi Kapal Isap Produksi (KIP) mitra PT Timah Tbk yang beroperasi di Laut Matras dan sekitarnya.
Sopian menyangkal bila dana kompensasi KIP dari mitra PT Timah Tbk hanya boleh dinikmati oleh masyarakat dari Lingkungan Matras saja.
Ia menjelaskan, pada awal KIP akan beroperasi sekitar 3 tahun lalu, pihak panitia kompensasi KIP dari Kelurahan Sinar Jaya Jelutung telah bersepakat dengan pihak panitia kompensasi KIP dari Lingkungan Matras mengenai tapal batas pesisir antar-kelurahan, dan juga terkait pembagian kuota KIP yang akan dikelola oleh masing-masing panitia.
“Apa yang disampaikan oleh kawan dari panita Matras itu salah, karena berdasar kesepakatan masing-masing kelurahan sudah ada perjanjian ikatan bahwa adanya tapal batas pesisir antara Kelurahan Matras dengan Kelurahan Sinar Jaya Jelutung. Jadi kami sebagai masyarakat Sinar Jaya Jelutung pasti menginginkan juga adanya KIP untuk masyarakat di kelurahan kami,” ujar Sopian saat dibincangi Metro7, Minggu (14/8) malam.
Ia menekankan jika memang ada pihak yang mempertanyakan kompensasi KIP Kelurahan Sinar Jaya Jelutung, maka dia pastikan pihak yang bersangkutan tidak mengetahui sejarah awal masuknya KIP di Laut Matras.
“Panitia ini kurang tahu jika ada kesepakatan antara panitia Kelurahan Matras dengan panitia Kelurahan Sinar Jaya Jelutung, ya,” tegasnya.
Sementara itu, kesepakatan antar-pihak panitia kompensasi dari dua kelurahan tersebut, kata Sopian, dituangkan secara tertulis, dan sudah diketahui oleh pihak PT Timah Tbk.
“Kesepakatan tertulis, ada buktinya, termasuk addendum terkait jumlah kapal pun ada. Jadi masing-masing panitia mengatur kompensasi di kelurahannya sendiri. Matras sendiri, dan Kelurahan Sinar Jaya Jelutung juga berjalan sendiri. Sudah selesai sejak tiga tahun lalu kalau soal ini,” bebernya.
Adapun mengenai jumlah KIP yang dikelola oleh masing-masing panitia kompensasi, lanjut Sopian, tergantung kelincahan pihak panitia dalam mencari mitra KIP.
“Tidak mungkin panitia Sinar Jaya Jelutung mengakomodir Matras, sedangkan Matras juga dapat kapal. Sedangkan untuk jumlah kapal itu tergantung dari gesit apa tidak panitia mencari kapal. Bukan mitranya yang mau masuk, tapi dari pihak panitianya yang harus gesit mencari mitra masuk ke slot masing-masing,” tandas Sopian yang tiga tahun lalu turut berjuang mewakili Kelurahan Sinar Jaya Jelutung.
Dirinya pun mempersilahkan pihak-pihak yang ingin tahu lebih jelas mengenai kesepakatan antara pihak panitia dari Kelurahan Sinar Jaya Jelutung dengan pihak panitia dari Lingkungan Matras tersebut.
“Bagi kawan-kawan yang ingin tahu sejarahnya atau kesepakatan itu bisa temui saya. Karena kalau bicara di media ini kan terbatas. Kalau ketemu langsung lebih enak,” tutupnya.