LOMBOK TIMUR, metro 7.co.id – Berbicara masalah produk dan usaha di Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur tidak akan ada habisnya. Karena masyarakat yang ada di setiap desa itu memiliki ragam dan ciri has punya produk unggulan. Dengan melihat potensi di setiap desa, maka tidak heran kalau Camat Sakra mengibaratkannya seperti mutiara yang terpendam.

Setiap turun di lapangan banyak dijumpai potensi desa seperti produk masyarakatnya yang bisa dikembangkan. Contohnya pembuatan songgak itu berada di Desa Kuang Baru dan di Sakra Selatan. Ada juga kerajinan dari Kerang di Sakra Selatan, di Desa Sakra juga punya Gunung Majapahit sebagai ikon wisata, disini diatasnya bisa melihat pemandangan yang indah. Dan masih banyak di wilayah Kecamatan Sakra.

“Kita mendorong kembangkan produk itu melaui UP2K. Kita dukung pemdes setempat sebagai mitra kerja,  bagaimanapun ini bagian dari tugas kita bersama selaku pemerintah untuk tetap memberikan perhatian termasuk turun langsung ke desa – desa,” ucap Camat Sakra, Ahmad Subhan kemarin (21/8).

Masih kata Subhan, tiga poin yang harus dipegang oleh setiap pelaku usaha untuk mencapai kesuksesan yakni kesiapan modal, management dan peran media.

“Usaha apa saja membutuhkan modal, dan managemennya juga harus baik. Percuma modal ada tapi, pengelolaannya tidak maksimal maka usaha tersebut tidak jalan dan berhasil. Yang selanjutnya media, menurutnya peran media juga harus jelas untuk mempromosikan hasil produksi sampai tingkat pemasaran,” jelasnya.

Ia menambahkan dari pihak Pemerintah Kecamatan Sakra terus mendorong dan memfasilitasi setiap desa yang memiliki potensi UMKM di wilayahnya. Seperti beberapa waktu yang lalu, sempat dikunjungi Gubernur NTB untuk membahas potensi dan pemberdayaan UMKM di desa yang ada di wilayah Kecamatan.

“Bulan yang lalu Ibu Gubernur datang,  bahkan membeli beberapa produk dari desa yang ada di Kecamatan Sakra. Terkait ijin usaha masyarakat, nanti pihak Kecamatan juga akan fasilitasi, hal ini sebagai upaya pemerintah untuk memajukan UMKM demi meningkatkan prekonomian dan kesejahteraan hidup masyarakat,” pungkas Subhan. *