BREBES, metro7.co.id – Guna memastikan progres kelancaran dan efektivitas dalam peningkatan kualitas program DAK Revitalisasi pendidikan 2023 di lingkungan Dindikpora Kabupaten Brebes, beberapa waktu lalu pihak Dindikpora Brebes melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) program revitalisasi Dana Alokasi Kusus (DAK).

Dalam kegiatan monitoring itu, tim yang terdiri dari Dinas Pendidikan, Inspektorat, Bagian pembangunan Setda serta dari Kejaksaan Negeri Brebes berkunjung ke beberapa sekolah penerima alokasi dana khusus.

Mereka melakukan pengecekan langsung terhadap progres pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan menggunakan dana DAK.

Hasil monitoring, seperti disampikan Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) Juwita Asmara, Diketahui telah mencapai progres rata rata 60 persen.

“Monev DAK tujuannya untuk mengecek progres, Sementara dari hasil monev diketahui progres pencapaian rata rata sudah 60 persen, dan ini saya rasa cukup baik,” kata Juwita saat dikonfirmasi Metro7.

Masih diterangkannya, meski begitu diketahui ada 4 temuan yang hingga saat ini belum mencapai target.

“Ada 4 yang menjadi temuan, tapi itu yang akhirnya di SCM (Show Case Meeting) atau peringatan pertama (P1),” terang Juwita tanpa merinci sejumlah sekolah tersebut.

Lebih jauh Juwita menjelaskan, hasil monev akan menjadi dasar untuk evaluasi dan perbaikan ke depan guna memaksimalkan manfaat yang diperoleh dari alokasi dana tersebut.

Laporan tersebut akan menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam mengambil keputusan terkait program DAK pendidikan di masa yang akan datang.

Untuk diketahui, SCM (Show Case Meeting) secara definitif diartikan sebagai rapat pembuktian keterlambatan pekerjaan pada pekerjaan konstruksi yang bisa terjadi karena kendala dari segi materi/bahan, kurangnya pekerja dilapangan dan kondisi alam yang secara umum keterlambatan pekerjaan tersebut terjadi akibat kelalaian Penyedia jasa.