BREBES, metro7.co.id – Sejumlah warga di Persimpangan jalan Pejagan Kecamatan Tanjung Brebes akhirnya bongkar beton pembatas jalan yang dianggap membahayakan pengguna jalan tersebut.

Menurut mereka, aksi pembongkaran terpaksa dilakukan sebagai bentuk protes warga lantaran surat pengaduan yang pernah diajukan tak kunjung direspon oleh pihak Bina Marga Jawa Tengah.

Mereka menganggap beton pembatas jalan itu mengganggu dan membahayakan penggunaan jalan.

Penutupan median jalan di simpang tiga Pejagan itu juga dianggap merugikan warga lantaran harus memutar sejauh sekitar satu kilometer untuk menyebrang.

Bahkan, penutupan pembatas jalan tersebut dianggap sebagai peningkatan kecelakaan di area itu

“Untuk menyeberang jalan bahkan kami harus muter sejauh 1 km untuk keluar masuk Desa, apalgi justru adanya pembatas jalan ini malah kecelakaan makin meningkat,” ujar Slamet warga setempat, Jumat (13/9).

Hal sama disampaikan Hadi, warga sekitar yang menilai pembongkaran. tersebut sebagai protes warga.

“Aksi warga membongkar dan membuka kembali median jalan ini sebagai bentuk protes, pembongkaran ini juga guna mempermudah kembali akses aktifitas warga untuk menjunjung perekonomian,” tuturnya.

Dituturkannya, jalan yang ditutup itu diketahui sudah sejak lama oleh pihak PPK 1.1 dengan menggunakan cor beton permanen.

Mereka menilai meski ditutup setidaknya tidak dengan cor permanen. “Meski harus ditutup mestinya pakai Barrier yang sifatnya bongkar pasang, sehingga dikala dibutuhkan bisa dibongkar pasang,” tandasnya.

Sementara PPK 1.1 Wilayah Tegal Bina Marga Jawa Tengah, Agus Yunanto melalui stafnya Deny mengatakan belum mengetahui ada pembongkaran.

“Kami malah belum tahu kalau ada pembongkaran hari ini,” ujar Deny saat dihubungi, Jum’at (13/9).