BANGKA BELITUNG, metro7.co.id – Aktivitas penambangan timah di perairan Keranggan dan Tembelok, Bangka Barat menjadi sorotan publik melalui sekelompok media siber.

Namun, menariknya, meski menimbulkan perdebatan di luar, masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah tersebut justru mendukung penuh aktivitas tambang tersebut.

Tak hanya itu, kondisi di lapangan terpantau cukup kondusif, berbeda dengan narasi yang dibangun oleh sekelompok jejaring media siber yang diduga meminta dikondisikan dengan nominal rupiah perkilo yang tidak rasional dan mempunyai misi tersendiri.

Warga Keranggan dan Tembelok secara terbuka nyatakan dukungannya terhadap penambangan timah yang dilakukan oleh masyarakat lokal.

Aktivitas tambang ini diyakini berdampak positif pada perekonomian setempat, terutama bagi para pedagang dan pemilik usaha kecil.

Salah satunya adalah pedagang di pasar Muntok yang merasakan peningkatan penjualan secara signifikan.

Hal ini menunjukkan bahwa tambang timah yang dikelola secara berkelanjutan memiliki pengaruh besar terhadap perekonomian Bangka Belitung, khususnya di Bangka Barat.

Dukungan Warga dan Perekonomian yang Tumbuh

Menurut warga Keranggan dan Tembelok, tambang timah tidak hanya memberi manfaat bagi para pekerja tambang, tapi juga berdampak pada masyarakat sekitar.

Seperti yang diungkapkan oleh Abie Acik, Ketua Forum Jaga Babel (FJB), kegiatan tambang membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

Beberapa warga yang tidak bekerja di tambang bisa mengelola parkiran, sementara ibu-ibu menjual makanan dan minuman untuk para pekerja tambang.

Abi menegaskan bahwa kondisi masyarakat di Keranggan dan Tembelok saat ini sangat kondusif.

Ia juga memperingatkan agar jangan sampai ada pihak-pihak yang berusaha memprovokasi keadaan dengan tujuan memperburuk hubungan antara masyarakat dengan aparat penegak hukum (APH).

“Keadaan di sini kondusif, banyak warga yang terbantu dengan adanya tambang. Jadi, jangan ada yang coba-coba membenturkan antara masyarakat dengan aparat hukum. Ini hanya akan menciptakan kerusuhan yang tidak perlu ditanggapi,” ujarnya, Kamis (10/10).

Abi juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap pihak-pihak yang mungkin memiliki niat buruk.

“Hati-hati jika ada oknum yang berusaha memantik api di tengah masyarakat. Jika mereka mencoba membuat kekacauan, mereka akan terbakar oleh api yang mereka buat sendiri,” tegasnya.

Tantangan Legalitas dan Harapan Kebijakan yang Berpihak

Di sisi lain, isu legalitas terkait tambang timah di Keranggan dan Tembelok juga menjadi perhatian.

Ferry, Ketua Laskar Merah Putih (LMP) Babel, mengungkapkan tugas pemerintah adalah untuk membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat.

Menurutnya, sesuai amanat UUD 1945 Pasal 33, kekayaan alam harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Dalam situasi perekonomian yang tidak stabil saat ini, pemerintah diharapkan mengambil langkah-langkah bijak untuk memastikan kesejahteraan masyarakat.

“Perekonomian di Bangka Belitung saat ini sedang tidak baik-baik saja. Bagi warga Keranggan dan Tembelok, tambang ini adalah harapan untuk mempertahankan hidup mereka. Kita berharap para pemimpin di negeri ini bersikap bijak dan memberikan kebijakan yang menguntungkan rakyat, mungkin dalam bentuk diskresi yang berpihak pada rakyat,” ujar Ferry.

Ia juga mengingatkan bahwa pemerintah harus hadir untuk menegakkan kebijakan yang tepat dalam situasi ini, agar rasa kemerdekaan yang sebenarnya bisa dirasakan oleh masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di wilayah tambang.

Perekonomian Bangka Belitung Tergantung pada Tambang Timah

Tambang timah telah lama menjadi salah satu pilar utama perekonomian Bangka Belitung.

Aktivitas penambangan, terutama di wilayah perairan seperti Keranggan dan Tembelok, tak hanya memberikan lapangan pekerjaan bagi banyak orang, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih luas.

Selain pekerja tambang, banyak sektor lain yang turut mendapatkan manfaat, mulai dari pedagang makanan, pemilik toko kelontong, hingga penyedia jasa transportasi.

Pedagang di pasar Muntok misalnya, melaporkan bahwa tingkat penjualan mereka meningkat sejak aktivitas tambang berlangsung secara aktif.

“Sejak tambang ini ada, penjualan kami meningkat. Kami merasa terbantu dengan adanya aktivitas ekonomi tambahan yang datang dari pekerja tambang dan masyarakat yang terlibat,” ungkap Yanto, salah seorang pedagang di Muntok.

Dengan dukungan yang kuat dari masyarakat setempat, tambang timah berkelanjutan menjadi salah satu kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi di Bangka Belitung.

Meski terdapat tantangan dalam hal legalitas dan regulasi, harapan masyarakat agar tambang ini dapat terus beroperasi demi kesejahteraan bersama tetap tinggi.

Harapan Ke Depan

Kedepannya, masyarakat Keranggan-Tembelok berharap agar pemerintah dan pemimpin daerah dapat terus mendukung aktivitas penambangan timah yang berdampak positif pada perekonomian lokal.

Mereka juga berharap agar ada kebijakan yang lebih tegas dalam mendukung tambang berkelanjutan, yang tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memperhatikan aspek lingkungan dan kesejahteraan sosial.

Dengan sinergi yang baik antara masyarakat, pemerintah, dan perusahaan tambang, diharapkan tambang timah di wilayah Bangka Barat dapat terus beroperasi secara berkelanjutan dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat luas.