BEKASI, metro7.co.id – Memasuki musim tanam tahun ini, sejumlah petani di Kecamatan Sukakarya Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat mengeluhkan kelangkaan pupuk bersubsidi.

Pasalnya, agen dan kios – kios tidak menyediakan pupuk bersubsidi jenis urea. Sehingga, petani kesulitan untuk memberi pupuk pada tanaman padi mereka.

Salah seorang petani Ali di Kombak Rotan Desa Sukamakmur, Jumat (20/8/20) menyebutkan kelangkaan pupuk subsidi di agen dan di kios – kios, untuk beli yang non subsidi itu mahal.

“Ya mahal harga non subsidi mah bang, petani miskin seperti saya butuhnya pupuk bersubsidi,” keluhnya.

Kepala Desa Sukamakmur Wawan Kurniawan, menyebutkan kelangkaan pupuk itu dikhawatirkan berdampak pada kualitas hasil panen.

“Jika dalam satu hektar hasil panen mencapai tujuh ton, bisa jadi hanya empat ton, ini disebabkan kekurangan pupuk,” terang Kades Wawan yang juga Koordinator petani Sukamakmur kepada metro7.co.id Jumat (21/08/20)

Semestinya lanjut kades Wawan,
program Kementrian Pertanian bahwa Sektor Pertanian Penggerak Perekonomian Nasional seharusnya mendapatkan perhatikan lebih .

“Namun kenyataannya pupuk bersubsidi pun langka di pasaran, ini sungguh ironis,” tandas Kades Wawan.

Ia pun berharap, Kepada Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian agar turun tangan menghadapi kelangkaan pupuk bersubsidi itu.

“Saat pandemi Corona dikasih bansos, masa bang, petani malah di kasih kelangkaan pupuk ,Ya semoga saja Dinas Ketahanan Pangan turun tangan,” harapnya.

Sementara itu, Petugas Penyuluh Pertanian Aris Sukadam mengatakan pada musim tanam ini hampir semua petani mengeluhkan kelangkaan pupuk majemuk khususnya urea bersubsidi yang merupakan bagian kebutuhan pokok dalam proses pertanian padi sawah.

“Kami sudah menyampaikan kepada dinas terkait keluhan masyarakat tani tentang kelangkaan pupuk bersubsidi, Namun sampai sekarang belum ada jawaban,” terang PPL Aris. *