MERANTI, metro7.co.id – Bencana abrasi yang terjadi dirangsang pesisir sangat mengkhawatirkan warga yang bertempat tinggal tidak jauh dari pesisir pantai.

Dari pantauan Minggu (30/08/2020) di Desa Tanah Merah tampak beberapa pohon kelapa dan tebing sepanjang pantai mengalami keretakan parah. Bagaimana tidak daratan tanpa penghalang itu terus menerus dihempas gelombang air laut lebih lebih disaat angin utara dan saat hujan lebat yang menyebabkan gelombang air laut semakin tinggi dan semakin leluasa menghempas tebing tersebut.

Adapun desa pesisir pantai yang tergerus abrasi pantai tersebut diantaranya Desa Tanah Merah, Kedabu Rapat, Sonde, Tenggayun Raya serta Telesung. Sedangkan di Kecamatan Rangsang hanya Desa Tanjung Medang.

Rajab, salah seorang penduduk Tanah Merah mengatakan, abrasi terjadi karena rusaknya hutan magrov yang berfungsi sebagai penahan gelombang. Tak hanya itu pencemaran laut juga menjadi faktor penyebab terjadinya abrasi yang mana minyak tar yang hanyut ketepian pantai membunuh pokok Api- api yang ada.

“Sebenarnya saya pernah mencoba menanam ribuan tumbuhan magrov di pantai, tapi saat musim angin utara semua tanaman magrov mati terkena minyak tar dan minyak hitam yang hanyut ketepi pantai,” ujarnya.

Masyarakat Rangsang Pesisir berharap agar pemerintah dapat mengatasi persoalan abrasi ini dengan cara memberi bantuan pemecah ombak (batu geronjong) atau penyambungan batu pemecah ombak. *