BREBES, metro7.co.id – Ribuan warga pesisir Brebes antar Heri Laksono mengembalikan berkas formulir pendaftaran bakal calon bupati (Bacawabup) ke DPC PKB Brebes, Jawa Tengah, Senin (20/5).

Iring-iringan warga yang mayoritas para ibu ibu dengan menaiki kendaraan odong odong dan sejumlah mayoritas para kaum nelayan itu antusias antar pengusaha muda asal kampung nelayan Desa Kaliwlingi berharap Heri jadi Wakil Bupati Brebes.

Heri berangkat dari kediamannya dengan diantar para nelayan dari Desa Kaliwlingi Kecamatan Brebes, Kecamatan Losari, dan Kecamatan Bulakamba.

Heri Lakosono mengatakan, memutuskan terjun ke dunia politik karena merasa prihatin dengan kondisi nelayan di Brebes.

“Sebagai seorang yang lahir di kampung nelayan, saya tahu betul warga pesisir terutama para nelayan, mereka masih belum sepenuhnya terakomodir. BBM susah, distribusi hasil tangkap susah, dan masih banyak lagi, ungkap Heri Laksono, usai menyerahkan formulir,” bebernya.

Heri juga prihatin dengan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Brebes. Terutama soal kondisi jalan kabupaten yang mengalami kerusakan cukup parah. “Infrastruktur jalan di Brebes juga perlu perhatian,” lanjut Heri.

“Dan alhamdulilah berkas formulir pendaftaran dinyatakan lengkap dan diterima, semoga ini awal yang baik bagi semuanya,” tandas Heri.

Sementara itu, Ketua Desk Pilkada DPC PKB Brebes, Ahmad Soleh mengatakan, berkas persyaratan pendaftaran Heri Laksono sudah dinyatakan lengkap dan bisa melanjutkan ke tahapan selanjutnya.

Soleh menyebut, total sudah ada 9 orang yang mendaftar bakal calon bupati dan bakal calon bupati di DPC PKB Brebes. Masing-masing, empat orang mendaftar cabub dan lima orang cawabup.

Diketahui, nama Heri Laksono (33) tengah menjadi perbincangan masyarakat setelah mengikuti penjaringan bakal calon bupati (bacawabup) di Pilkada Brebes, Jawa Tengah.

Heri lahir di kampung nelayan, Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah pada 17 September 1991. Heri lahir dan dibesarkan di keluarga dan lingkungan nelayan.

Anak pertama dari enam bersaudara ini pernah menjadi Tenaga Kerja Indonensia (TKI), bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di Taiwan. Ia melakoni pekerjaan nelayan selama kurun waktu tahun 2010-1016.

Di tahun 2016 itu, Heri kembali ke kampung halamannya di Desa Kaliwlingi, Brebes. Ia pun memulai usaha kecil-kecilan dengan membuka toko material bangunan.

Ayah dari tiga anak ini juga sempat menjadi sopir dump truk sampai tahun 2019. Dengan modal pas-pasan, Heri Laksono nekat menggeluti bisnis properti perumahan komersil di Kecamatan Margadana Kota Tegal.

Bisnis properti yang ia geluti makin moncer hingga tahun 2021 ia membuka komplek perumahan komersil di lokasi kedua, di Desa Pesantunan Kecamatan Wanasari, Brebes.

Tahun berikutnya, ia kembali membuka komplek perumahan di lokasi ketiga di Desa Pejagan Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes. Kini ia pun mulai merambab ke bisnis lainnya.

Selain menekuni bisnisnya, ia juga sering menyisihkan waktu untuk berbagai kegiatan sosial, khususnya membantu kesulitan para nelayan di desanya.

Bahkan, ia juga membuat koperasi nelayan sebagai upaya stabilisasi harga hasil tangkapan laut. Heri juga menginisiasi melakukan pengerukan sungai dangkal yang dikeluhkan nelayan secara swadaya.