Rumah Kadung Dibongkar, Saeri Terpaksa Tinggal Digubuk Seadanya
BREBES, metro7.co.id – Saeri (71) warga Desa Pagejugan Kabupaten Brebes terpaksa tinggal digubuk embel-embel lantaran rumahnya telah dibongkar.
Dibongkarnya rumah tak layak huni milik keluarga Saeri lantaran sebagai salah satu syarat mendapat bantuan RTLH.
Sayangnya, rumah kadung dibongkar namun bantuan yang diharap belum juga ada kejelasan, sehinga terpaksa Saeri tinggal di gubuk sementara.
Ditemui di rumahnya, Saeri bersama Saeni anaknya mengaku masih menunggu kejelasan bantuan pondasi dan urukan yang dijanjikan Baznas Provinsi.
“Ibu saya masih mengharap bantuan yang dijanjikan Baznas, yaitu bantuan pondasi dan urukan. Saya sendiri yang ikut sosialisasi di Semarang saat kami terima bantuan dari pak Gubernur senilai Rp20 juta. Saat itu kami dijanjikan ada bantuan lain berupa pondasi dari kantor Baznas di Semarang, syaratnya sebelum bantuan pondasi diterima, rumah kami harus dibongkar dulu, kemudian bantuan pondasi akan diterima,” bebernya, Rabu (29/6).
“Sayangnya, rumah sudah kadung dibongkar, tapi hingga saat ini bantuan pondasi belum diterima, jadi terpaksa ibu saya tinggal di embel embel sementara,” tambahnya.
Sementara pihak Pemerintah Desa yang ikut mendampingi keluarga Saeri saat terima bantuan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di tempat terpisah mengamini apa yang disampaikan Saeni.
“Dulu saya yang mendampingi pihak keluarga ibu Saeni saat terima bantuan 20 juta di semarang, dan bantuan sudah diterimanya,” katanya.
Saat itu, Baznas Semarang menjanjikan bantuan lain berupa bantuan pondasi dan uruk. Salah satu syaratnya harus rumah dibongkar dulu.
“Kami juga sudah melakukan kordinasi ke Pemda Brebes, melalui Kepala Dinperwaskin,” tuturnya.
Terpisah, Jumat (1/7), Kepala Pelaksana Baznaz Provinsi, melalui Mahali dari Baznas Kabupaten Brebes, dihubungi via telepon menjelaskan, jika bantuan pondasi atas nama Saeri akan dikirim hari ini, bahkan disebutkan ada tiga titik di wilayah Brebes yang akan mendapatkan bantuan.
Sebagai tambahan informasi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan bantuan untuk rumah tak layak huni senilai Rp20 juta per unit.
Salah satunya rumah keluarga Saeri yang mendapat bantuan gubernur tersebut. Bantuan berupa uang tunai senilai Rp 20 juta dan paket sembako tersebut hasil kerjasama dengan Baznas.
Bantuan senilai Rp20 juta sudah diterima Saeri, namun disebutkan Baznas Provinsi menjanjikan bantuan program lain berupa bantuan pondasi dan uruk.