SPBU Diduga Lahan Mafia BBM, Polres Labuhanbatu Harus Monitor
LABUHANBATU, metro7.co.id – Kepolisian Resor Labuhanbatu, Sumatera Utara, harus monitoring jangan sampai terkesan terjadi pembiaran bagi pengusaha SPBU nakal dengan para oknum mafia BBM jenis solar – pertalite ketika melakukan aksi karena dapat merugikan konsumen pemilik kendaraan.
Pasalnya, SPBU disekitaran jalan inti kota Rantauprapat dan Jalan Lintas Sumatera Utara, Labuhanbatu, sering terjadi kekosongan, ada dugaan aroma kerjasama meraup keuntungan pribadi, diantara oknum karyawan direstui oleh pengusaha SPBU, dengan para mafia BBM bersubsidi tersebut.
Hal ini pun, melalui cara dapat dibuktikan dengan pemantauan ketika mengisi BBM, sebab bukan rahasia umum lagi, saat melakukan pengisian sering berulang-ulang bahkan besarnya volume per liter, setiap harinya, dapat dipastikan melanggar aturan maupun perundangan berlaku di Indonesia.
Bahkan fasilitas yang digunakan adalah jerigen lebih dari 2 unit berukuran 30 liter, sampai dengan sengaja memodif memperbesar ukuran volume tangki kendaraan untuk pengisiannya.
Mirisnya, para oknum mafia ketika melakukan pengisian BBM selalu menggunakan waktu lebih sering pada dini hari untuk menghindari monitoring pihak APH maupun para sosial kontrol di masyarakat sekitar SPBU tersebut.
“Iya, kesal pasti hendak mengisi BBM, sering kali baca tulisan minyak pertalite dan solar kosong di SPBU. Wajar saja kita curiga dimonopoli, dijual keluar daerah maupun ke perusahaan perkebunan,” hal itu, disampaikan konsumen BBM pemilik kendaraan, Marno,(48) warga, Labuhanbatu, Senin,(15/09/2024).
Senada, Sahruddin, (42) selaku warga Ajamu, Labuhanbatu menuturkan, harus terus dimonitor situasi seperti ini, jangan sampai sering kali terjadi dapat merugikan masyarakat pengendara karena memakan waktu lama untuk bisa mendapatkan minyak bersubsidi.
Sebab, kerugian masyarakat pengendara harus menunggu lama antrian, jalan macet, berulang-ulang kembali manuju SPBU, belum lagi, antara jumlah kendaraan saat ini, lebih banyak dibandingkan SPBU di Labuhanbatu.
Menurutnya, inilah peranan penting oleh aparat penegak hukum (APH), artinya harus jeli melihat situasi, untuk melihat BBM sering langka maupun kosong, artinya ada apa, mengapa, dan apa solusinya, harusnya, tetap menjadi perhatian bersama diharapkan nantinya.
“Iya, jujur saja belum lama ini, saya melihat kendaraan membawa jerigen cukup banyak mengisi BBM. Kalau enggak salah sekitar pukul 03.45WIB, dini hari. Karena tak ada wewenang, saya biarkan tapi nanti kalau saya lihat lagi, saya ambil video dan gambarnya,” tegasnya. ***