BNPB Pastikan Penanganan Rumah Termpak Bencana Gempa Dapar Segera Diselesaikan
MAMUJU, metro7.co.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan penyelesaian data yang ada terkait pemulihan penyelesaian dampak gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat bisa selesai dalam enam bulan, khususnya terkait rekonstruksi perumahan.
Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Dr. Ir. Taufik Kartiko, M.Si, mengatakan sesuai arahan ketua BNPB bahwa batas akhir pengambilan data dan validasi terakhir hari ini, Selasa 26/01/2021 untuk Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju.
“Kami diberi arahan oleh bapak ketua BNPB bahwa pada tanggal 26 adalah batas akhir pangambilan data dan validasi. Namun, sambil proses pendataan, kami terus memasukkan data warga yang sudah masuk dan tentu kami akan menunggu hingga semuanya rampung,memastikan apa sja yang perlu kita pulihkan”, ujar Taufik kepada wartawan Mamuju (26/1/2021).
“Saya sudah keliling mulai dari Mamuju sampai ke Majene dan penghujungnya di kabupaten Polewali Mandar. Dan kami bersama bupati Polman melepas beberapa pengungsi yang kembali ke rumah mereka masing-masing dengan memberikan kekuatan baru yaitu sembako untuk 1 bulan serta alat tukang”,terangya.
Taufik, berharap wara yang berada di pengungsian agar segera pulang kerumahnya. Dan kami memastikan juga dalam waktu relatif singkat penanganan rumah yang terdampak gempa dapat segera diselesaikan.
“Pada prinsipnya, rumah rusak berat sejajar dengan rusak ringan dan sedang. Tapi, rusak berat ini tentu menggunakan fasilitas membangun kembali, sehingga prosesnya agak lebih lama. Tawaran saya, sama pengalaman kami seperti di beberapa daerah pascagempa seperti NTB dan Palu Sulteng, kita menggunakan rumah instan,” papar Taufik
“Kita sudah menyurati beberapa vendor yang sudah punya akses untuk penyelenggaraan seperti ini. Rumah instan ini lebih mudah, lebih cepat dan lebih aman. Prinsipnya, rumah instan itu terbangun lebih baik dan lebih aman, dimana nanti semua spek teknisnya sudah SNI ditambah lagi rekomendasi rumah tahan gempa,” tutur Taufi.
“Menyangkut dengan kegiatan pendataan dalam waktu lima hari ini, kami paling tidak telah mendapatkan informasih terbaru sampai dengan hari ini khusus untuk kabupaten Majene kurang lebih 4122 laporan bahwa rumah rusak ringan sedang dan berat masih berakumulasi,namun dari data yang baru kami validasi itu kurang lebih ada 423 yang sudah berdasarkan By Name By Address (BNBA). Dengan pendekatan ada satu KK,NIK beserta foto dan kordinat dan khusus untuk kabupaten Mamuju catatan kami kemarin ada kurang lebih 1701 yaitu dengan BNBA yang sudah lengkap informasih pada siang ini. Ada informasih dari perkim bahwa untuk Mamuju kurang lebih ada 400an dan catatan kami kemarin untuk Mamuju baru ada sekitar 236 rumah rusak berat, selebihnya rusak ringan dan sedang”,pungkasnya.
Sementara itu,Perpanjangan tanggap darurat ditambah di minggu kedepan per tanggal 28.
“saya mau sampaikan bahwa pada tgl 28, berakhir nya tanggap daruray, namun berdasarkan hasil koordinasi bersama kepala bahwa akan ditambah tanggap daruratnya, paling tidak kita tambah dua Minggu lagi. Mengingat masih ada beberapa hal yang perlu kita benahi”,tutupnya.