MAJENE, metro7.co.id – Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar, mengunjugi beberapa masjid terdampak gempa di wilayah Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju.

Ali Baal Masdar menyampaikan, dibutuhkan kerjasama semua pihak, antara lain pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, swasta dan masyarakat, untuk membangun kembali masjid maupun rumah ibadah lain yang rusak terdampak gempa.

Selain itu, ia juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai pihak, yang memberi perhatian dan kepedulian terhadap korban gempa Sulbar.

“Termasuk yang membantu perbaikan atau bangunan darurat masjid atau rumah ibadah lain, yang terdampak gempa pada dua kabupaten di Sulbar,“ ujar Ali Baal Masdar, melalui rilis yang diterima wartawan, Senin (15/03/2021).

Lanjut Gubernur mengatakan, pemerintah provinsi (pemprov) akan memberi perhatian sesuai kemampuan terhadap masjid dan rumah ibadah lain yang terdampak gempa. Perhatian dimaksud, berupa bantuan yang jumlahnya terbatas.

“Pemprov akan memberi perhatian sesuai kemampuan, dengan melihat tingkat kerusakan setiap masjid. (Rusak) berat, sedang, ringan, secara teknis akan dilihat kondisinya,” Ungkapnya

Selain itu, Ali Baal juga menyatakan rasa salut atas inisiatif warga melakukan gotong royong dan swadaya, mendirikan bangunan sementara masjid darurat.

Ia berharap, pada semua wilayah yang terdampak gempa, tersedia tempat aman untuk warga melaksanakan salat, apalagi menjelang bulan suci ramadan.

“Saya sangat salut dan apresiasi upaya tersebut, itu terjadi karena semangat gotong royong masyarakat yang kuat, dan ketaatan untuk beribadah kepada Allah Swt,” tutupnya.

Berdasarkan data yang diperoleh wartawan, jumlah rumah ibadah (masjid-mushola) di Sulbar yang terdampak gempa sebanyak 262, dengan kategori rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan. 188 masjid yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi berada di Kabupaten Mamuju, 74 lainnya berada di Kabupaten Majene.

Di sisi lain, ada sedikitnya 30 gereja yang ikut mengalami kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan 6,2 Magnitudo yang mengguncang Kabupaten Majene dan Mamuju, serta satu pura dan satu vihara yang mengalami rusak ringan.[]