Jaringan Air Bersih Belum Mengalir, Korban Gempa di Mamuju Enggan Tinggalkan Pengungsian
MAMUJU, metro7.co.id – Meski gempa bumi berkekuatan 6,2 magnetudo yang telah mengguncang Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju sudah sepekan berlalu, sejumlah warga Kabupaten Mamuju masih bertahan di lokasi pengungsian.
Salah satu alasan yang membuat mereka enggan kembali pulang ke rumah adalah jaringan air besih yang belum mengalir ke pemukiman.
Seperti yang diungkapkan salah satu korban gempa, Mahmuddin yang mengungsi di lokasi pengungsian Stadion Manakarra, Jalan Usman Jafar, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju.
Dia mengaku baru akan kembali ke rumahnya, jika jaringan air bersih telah mengalir. “Air di pemukiman menjadi alasan sehingga belum pulang, kalau air sudah bagus ke rumah, kita akan pulang, karena lampu sudah menyala, tinggal air,” kata Mahmuddin, kepada wartawan, Minggu (24/1/2021).
Hal senada diungkapkan pengungsi lainnya Dahlia. Dia meminta pemerintah segera menyelesaikan masalah air bersih yang belum mengalir, agar mereka bisa segera meninggalkan pengungsian dan kembali ke rumah masing-masing. “Kita mau pulang ke rumah, tapi susah air, makanya kita bertahan di sini. Mudah-mudahan air cepat mengalir, penting sangat penting,” terangnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat, Darno Madjid mengaku telah berkoordinasi dengan pihak terkait, agar masalah terputusnya jaringan air bersih di daerah ini segera teratasi.
“Insya Allah kami selaku pemerintah Sulawesi Barat, akan melakukan suatu upaya untuk menanggulangi masalah air bersih, diantaranya koordinasi dengan instansi terkait untuk mengatasi masalah ini,” ungkapnya di tempat terpisah.
Dia juga mengaku telah mengerahkan belasan mobil tangki milik pemerintah, organisasi dan swasta, untuk mensuplai kebutuhan air bersih warga, khususnya yang berada di lokasi pengungsian.
“Pada saat ini kami sudah berusaha dengan melibatkan beberapa komponen dengan melakukan suatu kegiatan air bersih seperti tangki air, seperti dari PU, BPBD, kita akan berusaha semaksimal mungkin, agar penderitaan teman-teman, sahabat yang ingin kembali ke rumah cepat selesai,” pungkasnya.
Gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju, Jumat dini hari (15/01), telah merenggut sedikitnya 92 korban jiwa.