POLEWALI, metro7.co.id – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Polewali Mandar (PCNU) bersama Madrasah Aliyah Negeri 2 Polewali Mandar, menggelar Doa dan Dzikir Bersama yang dirangkaikan dialog Moderasi Beragama untuk Keselamatan Bangsa bersama, Rabu (30/12/2020).

Kegitan zdikir bersama ini dihadiri, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Barat ,Rais Syuriah PWNU Sulawesi Barat, Katib Syuriah PWNU Sulawesi Barat, Pengurus Cabang PCNU Kab. Polman , Ka.Kandep Kab. Mamasa, Kasi. Mapenda Kab. Polewali Mandar , Segenap Civitas Madrasah Aliyah Negeri 2 Polewali Mandar , serta para ulama dan Para Sahabat Badan Otonom NU se-Kab. Polewali Mandar , para undangan lintas Agama yang berada terpisah dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan (prokes).

Acara doa dan dzikir ini juga diikuti oleh seluruh KKM MAN 2 Polewali Mandar yang dipusatkan di ruangan Kelas MAN 2 Polman yang disulap menjadi Aula .

Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Agama RI Dr.Muhammad Zain, S.Ag.,M.Ag, dalam sambutannya menyampaikan bahwa berusaha dan berdoa adalah dua perintah Allah yang harus terus kita lakukan dalam hidup.

“Selama ini kita kita telah bersungguh-sungguh berusaha untuk mencegah penyebaran dan melenyapkan wabah Covid-19 dan saat ini melalui majelis zikir dan doa digelar untuk memperkuat berbagai usaha yang telah dan akan terus kita lakukan” kata Dr.Zain kepada wartawan Rabu, (30/12/2020)

Menurut Dr.Zain, Meski masing-masing terpisah tempat, namun seyogyanya hati dan batin berada dalam satu majelis yang satu. Majelis yang akan mengantarkan bangsa ini semakin kuat dan tegar dalam menghadapi cobaan.

Dalam kesempatan itu pula, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulbar menyampaikan. Merebaknya wabah Covid-19 sungguh telah memberi banyak pelajaran berharga bagi bangsa ini. Kita tidak hanya diajarkan arti penting ilmu pengetahuan, namun juga diingatkan arti penting kebersamaan, berharganya gandengan tangan, dan mulianya sikap sabar.

Lanjutnya, sebagai bangsa yang beriman, tak elok jika kita terus terjerumus dalam kesedihan tanpa ujung, apalagi jika larut dalam perdebatan yang menguras tenaga dan emosi.
Akhirnya, dari hati yang terdalam, saya mengajak seluruh anak negeri, siapapun dan apapun latar belakang kita, mari bergabung dalam barisan yang satu, barisan doa dan zikir, barisan yang akan berada dalam garda terdepan berbagi kebaikan untuk saling membantu saudara-saudara kita yang tengah terkena dampak penyebaran covid-19

Kehadiran para Santri Nahdalatul Ulum Sarampu dibawah pimpinan Kiyai Muh. Arsyad,S.Ag., M.Pd.I yang memberikan tauziahnya menambah motivasi tersendiri bagi seluruh undangan dan juga guru pegawai yang hadir membersamai.

Kepala Madrasah Aliyah Negri (MAN) 2 Polman,Budiman,S.Ag,.M.Pd,menyampaikan semoga dengan zdikir bersama ini kita berharap
Dalam uraiannya, Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Polman memaparkan bahwa hidup adalah kesempatan. Setidaknya ada 6 kesempatan dalam hidup ini. Kesempatan Bahagia maka kita tidak akan pernah bersedih. Kesempatan kedua adalah ibadah. Allah memanggil kita untuk bertemu denganNya melalui panggilan shalat. Kesempatan ketiga adalah Berprestasi. Maka siapa yang memanen prestasi hari ini adalah hasil dari tanaman di masa sebelumnya. Kesempatan keempat adalah Maju. Kesempatan kelima adalah Belajar, tidak semua orang memiliki kesempatan belajar di bangku sekolah dan bagi orang tua adalah kesempatan membiayai. Dan kesempatan keenam adalah Sukses. Jadi intinya hidup adalah kesempatan, yang penuh kenikmatan.

“Itulah anugerah Allah yang tak terhingga dan sudah sepatutnya kita syukuri,” terang Budiman saat mengakhiri dzikir dipimpin oleh perwakilan Majelis Ulama Indonesia”.