POLEWALIMANDAR, metro7.co.id – Seorang remaja bernisial RAP (16 Tahun), warga Dusun Tabone, Desa Pasiang, Kecamatan Matakali, Sulawesi Barat, menjadi korban pengeroyokan.

Aksi pengeroyokan yang sempat terekam kamera warga terjadi di Pantai Bahari, Kecamatan Polewali, Senin (26/04/2021), sekitar pukul 6:10 wita.

Video pengeroyokan yang berdurasi 14 detik ini telah beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut terlihat seorang pemuda yang mengenakan jaket putih berusaha menghindar dari aksi pemukulan sekelompok remaja lainnya.

Alhasil akibat penganiayaan itu, RAP mengalami luka-luka pada bagian kepala dan tangan kiri korban mengalami luka memar akibat menahan hantaman balok yang digunakan pelaku dalam pengeroyokan tersebut.

Tak berselang lama, sejumlah warga yang mendengar kejadian tersebut langsung mendatangi lokasi kejadian untuk menolong korban dan membubarkan kelompok remaja yang melakukan pengeroyokan.

Korban yang ditemui di kantor Polres Polman menceritakan, awalnya saat itu korban berniat jalan-jalan subuh di pantai bahari, namun saat tiba di pantai, korban bertemu salah satu pelaku yang mengaku kakak dari adik yang pernah dipukul oleh korban.

“Saya ditanya baik-baik dulu toh, dia bilang kamu dulu yang pernah mu anu (pukul) adek ku toh, saya jawab, ia saya,” kata RAP saat ditemui wartawan usai memberikan keterangan kepada polisi, Senin (26/4/2021) sore.

“Terus dia (pelaku) bilang saya kakaknya yang sudah lama cariko, saya (korban) kira sudahmi damai, tidak ada damai-damai (kata pelaku) yah disitu langsung maka naborongi (mengeroyok),” sambungnya.

RAP menyebut, bahwa pelaku pengeroyokan itu berjumlah 7 orang dan salah satu di antara mereka adalah bos dari kelompok remaja itu yang melakukan pengeroyokan, “ada sekitar tujuh sampai delapan orang yang pukulka, dan yang pukulka ka pake balok itu adalah bosnya,” jelas RAP.

Risman (35 Tahun), salah seorang warga, mengatakan bahwa dari dulu Pantai Bahari ini setiap di bulan Ramadhan memang kerap kali terjadi keributan yang melibatkan remaja. “Dari dulu memang setiap tahunnya di sini selalu saja ada perkelahian antar remaja pak, baik karena baku senggol pada saat balapan maupun orang luar yang ketemunya disini untuk berkelahi,” ungkap Risman kepada wartawan, Senin (26/4/2021) siang.[]