SINJAI, metro7.co.id – Terkait menyeruaknya di tengah masyarakat luas Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, beberapa pekan terakhir ini mengenai kelangkaan gas elpiji 3 kg yang disertai melambungnya harga ecerannya melebihi HET yang telah ditetapkan Pemerintah, serta ketidaktepatan sasaran dalam pendistribusiannya, disikapi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sinjai, Disperindag dengan melakukan jumpa wartawan bersama jajaran Aliansi Jurnalistik Online Indonesia ( AJOI ) Sinjai, Rabu (07/10/2020) bertempat di kantor Disperindag Sinjai.

Ramlan Hamid, Kepala Dinas Perindag Sinjai, sebenarnya gas elpiji 3 kg itu tidak langka. Hanya faktor tingkat kebutuhan masyarakat yang meningkat.

“Gas 3 kg jelas peruntukannya yakni bagi masyarakat miskin, tapi yang beli bukan masyarakat miskin, karena dia juga mau tapi tidak dapatmi gas 3 kg, jadi diami yang ribut,” katanya.

Menurut Ramlan, di era pandemi ini, komsumsi rumah tangga berubah. Itu disebabkan semua orang yang memilih memasak di rumah. Akhirnya, kebutuhan gas di rumah tangga meningkat.

“Kita dilarang keluar-keluar kurangi makan di luar. Semua warung-warung berkurang produksinya. Orang rata-rata masak di rumah,” ucap Ramlan.

Ramlan mengamini meningkatnya konsumsi elpiji 3kg. Itu menurutnya memperparah keadaan. “Padahal yang butuh sebenarnya bukan yang tertulis di situ untuk mastarakat miskin,” katanya.***