TAKALAR, metro7.co.id – Jalan poros Desa Laikang, Kecamatan Mangarabombang, Takalar, Sulawesi Selatan, tepatnnya di Dusun Pandala, kondisinya sangat memprihatinkan. Jalan kabupaten tersebut banyak kubangan dan berlumpur, sangat membahayakan pengendara yang melintas.

Jalan Dusun Pandala itu merupakan satu-satuny akses menuju kota dan pasar bagi masyarakat setempat. Selain itu, objek wisata yang ada di Desa Laikang dan Punaga menjadi sulit terjangkau bagi masyarakat luar.

“Sebagai warga, kami sangat memimpikan jalan ini diperbaiki dan layak untuk kami lalui setiap hari,” ungkap Ramli Jarre, warga Dusun Pandala pada Minggu (22/11/2020).

Menurutnya, sudah enam tahun jalan tersebut tidak tersentuh perbaikan. “Tidak ada kepedulian Pemerintah Kabupaten,” imbuh Ramli.

Diterangkan Ramli lagi, kondisi jalan menjadi berdebu pada musim kemarau. Sebaliknya, jalan licin dan penuh kubangan saat musim hujan. “Banyak ditemukan kubangan dan genangan air seperti pemandian kerbau,” ucapnya.

Ramli berharap, pemerintah secepatnya memperbaiki jalan tersebut. Ramli dan masyarakat Dusun Pandala hanya ingin jalan layak seperti desa-desa yang lain.

Hal senada juga dikatakan Dg Sarro, warga Desa Punaga. Menurutnya, kondisi jalan demikian sangat menghambat roda perekonomian warga.”Akibat jalan rusak ini, ongkos menuju kota menjadi beberapa kali lipat mahalnya,” katanya.

Warga Punaga, kata Dg Sarro, harus mengocek saku lebih dalam jika jalan tak kunjung diperbaiki. “Bahkan kalau ada orang hamil harus dsibawa ke puskesmas atau rumah sakit bisa-bisa melahirkan atau keguguran di jalan,” tambahnya.

Kepala Desa Laikang melalui Sekretaris Desa, Firman menjelaskan, pihaknya telah bekerja keras memperjuangkan perbaikan jalan tersebut. Perbaikan jalan telah diusulkan pihaknya di Musrenbang Kecamatan pada 2019 dan 2020. Namun, pandemi covid-19 melanda. Usulan pun tak bisa dilaksanakan. Ia juga berharap Pemerintah Kabupaten Takalar dapat melakukan perbaikan pada 2021 mendatang. “Apalagi Laikang termasuk desa penghasil rumput laut dan tempat wisata,” ujar Firman.

“Kalau ada bantuan lain yang masuk di Laikang, ditiadakan saja dulu. Yang penting jalannya diperbaiki,” pungkasnya.