KAYUAGUNG, metro7.co.id – Berdasarkan data dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatera selatan (Sumsel), 24 Desa belum terkoneksi jaringan listrik. Dua desa akan dibangun Pembangkit Listrik tenaga Surya (PLTS) Komunal.

Hal ini diungkap Ir. Asmar Wijaya Kepala Dinas Perkim OKI melalui Kepala Bidang Perumahan, Irvan saat ditemui di ruang kerjanya. Kamis (9/7/2020).

Irvan menyebutkan, untuk listrik saat ini ada tiga sumber daya yang ada yakni PLN, genset dan plts.

Untuk Kabupaten OKI berdasarkan data yang ada, jumlah desa yang belum terkoneksi jaringan listrik (PLN,red) sebanyak 24 desa yang berlokasi di kecamatan Tulung Selapan, Sungai Menang dan Cengal.

“Desa tersebut belum terkoneksi jaringan pln karena berada di wilayah yang sulit karena  merupakan desa yang berada diwilayah perairan. Dan tidak ada akses jalan untuk membangun jaringan listrik (pln),” ungkapnya.

Kendati demikian, Irvan mengatakan pemerintah tetap komitmen untuk membantu masyarakat dalam bidang kebutuhan listrik.

“Tidak mungkin desa tersebut tidak ada penerangan. Untuk itu sebagai solusinya terutama untuk penerangan diprogramkan melalui usulan pembangunan listrik plts komunal dan ini sudah diajukan ke kementerian esdm untuk bisa dibantu melalui dana apbn,” ujarnya.

Dari 24 desa tersebut ungkap Irvan, akan dicoba pembangunan jaringan listrik komunal PLTS melalui dana apbd OKI untuk dua desa.

“Desa Pinang Indah dan Desa Sungai Sibur kecamatan Sungai Menang di tahun 2021 mendatang. kita membuat pembangunan listrik melalui komunal PLTS dengan memanfaat tenaga matahari,” terang Irvan.

Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya sudah menyurvei kedua desa tersebut dan dari hasil survey, untuk Desa Pinang Indah akan melayani penerima manfaat sebanyak 114 rumah dan Desa Sungai Sibur sebanyak 92 rumah.

“Dinas Perkim melalui tim survey telah meminta kepada pemerintahan desa guna menyiapkan lahan untuk lokasi pembangunan listrik komunal seluas 20 x 25 meter, dan pihak pemerintahan desa telah menyanggupi akan menyediakan lahan tersebut,” jelasnya.

Sambungnya, setelah listrik komunal PLTS ini dibangun, pihaknya meminta agar ada organisasi masyarakat setempat (OMS) yang terdiri dari ketua, wakil ketua bendahara dan anggota.

“OMS inilah yang akan dipercayakan untuk menjaga, memelihara listrik komunal PLTS tersebut,” ujarnya.

Kedepan anggota OMS sebanyak 3 orang tersebut akan dididik sebagai teknisi untuk memelihara pembangkiit tersebut.

“Mereka inilah yang akan memelihara baik peralatan maupun dana. Besaran iuran mereka yang tetapkan dan dari dana itulah yang akan diperuntukan membayar  tenaga OMS,” urainya.

Harapannya kedepan dana hasil iuran daya pemakaian listrik tersebut bisa dikembangan berbentuk koperasi simpan pinjam guna mendongkrak perekonomian masyarakat di desa tersebut.

“Kita harapkan ke 24 desa yang belum ada jaringan listrik ini akan tuntas dalam 2 sampai 3 tahun kedepan dengan kolaborasi pendanaan APBD, APBN LISDEN DAK Kementerian ESDM,” tutupnya. ***