INDRALAYA, metro7.co.id – Petani Tebu Pabrik Gula Cinta Manis, Lubuk Keliat Kabupaten Ogan Ilir pertanyakan barang-barang aset milik KPTR – UPJA seperti 4 unit traktor roda empat besar, 1 unit dump truk, 1 unit great loader, mesin pompa air dan genset yang keberadaan barang- barang tersebut entah dimana.

Selain itu keterangan salah seorang petani mengatakan KPTR sangat memberatkan petani karena biaya pemakaian alat alsintan mahal atau lebih mahal dari tahun sebelumnya.

Hal ini dirasakan warga saat petani tebu mobil angkutan tebunya kepater di lokasi saat mengambil hasil tebu kendaraannya terparter. Ketika minta bantuan traktor untuk menarik kendaraannya yang terparter dikenakan biaya Rp 300.000.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ogan Ilir, Abi Bakrin Sidiq ketika dikonfirmasi (7/9) di kantornya mengatakan mengenai barang-barang aset milik KPTR itu ada pada Ketua KPTR, Iwan Sunaryo di Desa Paya lingkung Kecamatan Lubuk Keliat. Mengenai proses Ketua KPTR sudah berdasarkan usulan dari para petani. “Itu semua bisa di cros cek ke yang bersangkutan di Desa Payalingkung,” ujar Abi.

Abi Bakrin Sidiq menambahkan saat ini Ketua KPTR merangkap. Selain mengelola Koperasi Petani Tebu Rakyat juga mengurus dan mengatur Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA).

Ketika ditanya mengenai proyek di Dinas Pertanian Ogan Ilir, anggaran APBD tahun 2023 ada 3 paket ( APBD 2023 nilai pagu Rp 121.030.000, Rp 79.950.000 dan Rp 74.360.000,-) jumlah nilai berbeda tapi peruntukannya sama yaitu pengadaan pupuk NPK 16, Kepala Dinas Pertanian Ogan Ilir. Abi Bakin Sidiq mengakui memang ada dan itu masih sedang proses. Saat ini Dinas Pertanian Ogan ilir sedang menghimpun usulan permintaan proposal dari petani. “Dinas kita ini menangani perkebunan seperti karet dan sawit, tanaman pangan padi dan hortikultura. Jadi pupuk tersebut kita bantu untuk petani dengan harga subsidi sesuai proposal yang masuk. Kalaupun tahun ini belum terpakai pupuknya bisa dipakai awal tahun, karena kita tau jadwal penanaman dan sudah teragenda karena kita punya penyuluh 1 desa 1 penyuluh,” ujarnya. *