KAYUAGUNG, metro7.co.id –  Dinas Pendidikan Ogan Komering Ilir (OKI) segera sosialisasikan  Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik Terintegratif di kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatera selatan (Sumsel).

Hal tersebut disampaikan Kabid Pembinaan PAUD/PNF Disdik OKI, Purnomo pada Senin (30/11/2020). “Program Holistik Integratif merupakan Penanganan anak usia dini secara menyeluruh yang mencakup layanan gizi dan kesehatan, pendidikan dan pengasuhan serta perlindungan untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak usia dini,” ungkapnya. Senin

Menurut Purnomo, kurikulum holistik integratif dalam implementasi kegiatan pembelajaran anak usia dini pada hakikatnya adalah pengembangan kurikulum secara konkret berupa seperangkat rencana yang berisi sejumlah pengalaman belajar melalui bermain.

“Proses kegiatan pembelajaran Anak Usia Dini lebih menekankan pada penanaman sikap dan pembentukan karakter melalui pembiasaan-pembiasaan positif sesuai dengan tahapan usia anak,” jelasnya.

Implementasinya tambah Purnomo, harus memahami kebutuhan setiap anak dan memberikan kesempatan kepada anak untuk tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya.

“Menempatkan pentingnya kemampuan seseorang untuk belajar disiplin mengatur dan mengendalikan diri sendiri, terutama bila menghadapi tugas-tugas yang sulit.

Selain itu, regulasi diri dalam belajar juga membawa anak mengerti apa yang harus dilakukan dan memahami tanggung jawabnya.

“Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini harus bisa membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki jenjang pendidikan dasar,” kata Purnomo.

Untuk itu sambung Purnomo, pelaksanaannya harus bersifat komprehensif, menyeluruh dan mencakup semua aspek pengembangan dasar anak salah satunya adalah Self Regulated Learning yang menekankan unsur kemandirian bagi anak.

“Kurikulum Holistik Integratif merupakan kurikulum yang mengintegrasikan segala aspek yang terdapat dalam pengembangan dasar anak secara menyeluruh antara jiwa dan badan serta aspek spiritual dan material untuk memenuhi kebutuhan esensial anak termasuk kesehatan dan gizi, pola pengasuhan dan perlindungan anak,” tegas Purnomo.

Masih kata Purnomo, guna terwujudnya pendidikan, kesehatan dan perlindungan yang terintegratif bagi anak yang mengenyam Pendidikan Anak Usia Dini harus melibatkan Dinas kesehatan, perlindungan anak serta opd terkait.

“Pentingnya melibatkan dinas kesehatan, perlindungan anak, DPMPD agar penerapan kurikulum ini bisa maksimal. Dan saat Ini kurikulum tersebut  lagi disusun untuk diterapkan,” ungkap Purnomo yang saat ini mengikuti PKA (Pelatihan Kepemimpinan Administrator).

Purnomo berharap, kedepan adanya kolaborasi dari seluruh pihak terkait guna terlaksananya kululum tersebut.

“Selain itu tentunya, seluruh stakeholder di jajaran PAUD bisa memahami dan mampu menerapkan kurikulum tersebut. Dan untuk sosialisasi akan dilaksanakan secara bertahap,” pungkasnya.