KAYUAGUNG, metro7.co.id – Kendati pandemi, peringatan Hari Jadi ke-75 Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tetap  berlangsung. Namun, tahun ini hanya digelar Rapat Paripurna sederhana di Gedung DPRD Kabupaten OKI, Minggu (11/10/ 2020).

Peringatan dilaksanakan dengan sederhana dan terbatas menyesuaikan dengan protokol kesehatan Covid-19.

Rapat paripurna dibuka Ketua DPRD OKI Abdiyanto Fikri. Turut hadir pada acara ini, antara lain Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Sumsel serta sejumlah pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Ogan Komering Ilir, Wakil Bupati Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sekretaris Daerah (Sekda), tokoh masyarakat serta undangan lainnya yang hadir secara virtual.

Abdiyanto saat membuka rapat paripurna XXXI masa persidangan III DPRD OKI mengatakan, kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya dikarenakan pandemi covid-19.

Adapun tema HUT OKI kita tahun ini, mari berkolaborasi bersama melawan pandemi covid-19 menuju oki yang lebih maju mandiri dan sejahtera.

“Mudah-mudahan, dengan tema ini semakin memperkokoh semangat kerjasama dan kecintaan kita pada Kabupaten Ogan Komering Ilir serta dapat meningkatkan peran serta pembangunan di dalam pencegahan pandemi covid-19,” katanya.

Memasuki tahun ke-75, Kabupaten OKI adalah suatu momentum bersama segenap lapisan masyarakat dan pemerintah untuk mamantapkan hati, merubah kebulatan tekad untuk mengambil sikap guna bersama-sama meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan OKI yang berlandaskan iman dan taqwa.

“DPRD OKI dalam mesinergikan tugas pokok dan fungsinya. Tahun 2019 sampai tahun 2020 telah menghasilkan perda sebanyak 15 perda dari raperda inisiati dan raperda eksekutif dalam satu tahun ini untuk mendukung pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan rakyat dibumi bende seguguk,” ungkap Abdi.

Sementara, Bupati Iskandar dalam sambutannya mengungkapkan, Kabupaten Ogan Komering Ilir terus bergeliat dan bertransformasi menjadi kabupaten yang maju.

Perbaikan pelayan publik secara berkesinambungan merupakan cara menjawab dinamika masyarakat yang berorientasi akan kemajuan. Tidak hanya secara fisik material juga mental spiritual.

Peringatan Hari Jadi Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun ini tambah dia, dimaknai sebagai momentum perjuangan melawan pandemi, dengan tema besar, yaitu “Dengan Semangat Inovasi dan Kolaborasi, Kabupaten Ogan Komering Ilir Bergerak Bersama Melawan Pandemi Covid 19″.

Pandemi kata Iskandar mengajarkan untuk bertransformasi. “Ada yang patut kita syukuri dari Pandemi ini, yaitu kita mampu mengubah cara hidup cara kita berinovasi melayani masyarakat,” imbuh Iskandar.

Iskandar menambahkan, nilai-nilai budaya masyarakat OKI di tengah kondisi seperti ini masih terjaga. “Gotong royong, rasa senasib sepenanggungan, serta toleransi menjadi modal bagi seluruh komponen. warga dan Pemerintah bersinergi, bersatu padu, dan pantang menyerah sesuai dengan akar budaya masyarakat Ogan Komering Ilir” imbuhnya.

Melalui kolaborasi setiap komponen ikut terlibat. Mulai Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Forkopimda Kabupaten Ogan Komering Ilir, tenaga medis, akademisi, media hingga warga masyarakat.

Penanganan pandemi Covid-19 di Kabupaten OKI mendapat apresiasi Gubernur Sumsel, Herman Deru. Deru mengatakan Ogan Komering Ilir termasuk daerah yang mampu mengendalikan penyebaran Covid-19.

“Untuk Ogan Komering Ilir dianggap mampu mengendalikan penyebaran Covid-19 berkat kolaborasi semua elemen, Pemerintah dan masyarakatnya,” ujar Deru.

Sebelumnya kinerja pemerintah dan masyarakat OKI dalam menanggulangi Covid 19 diganjar oleh pemerintah pusat melalui Dana Insentif Daerah atau DID senilai total Rp 14,90 miliar.

Penetapan pemberian insentif ini tertuang dalam peraturan menteri keuangan nomor 87/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Dana Intensif Daerah Tambahan Tahun 2020.

Dana insentif yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tersebut diberikan dalam rangka pemulihan ekonomi berdasarkan indikator tertentu.

Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten OKI, Munim, mengatakan OKI menjadi salah satu daerah yang mendapat tambahan DID di Indonesia.

Munim menjelaskan komponen penilaian pemerintah pusat terhadap daerah dalam melakukan percepatan penanganan Covid 19 antara lain penyampaian laporan penyesuaian APBD Tahun 2020, laporan kinerja bidang kesehatan, untuk pencegahan Covid-19, serta pelaksanaan jaring pengaman sosial/ekonomi bagi warga terdampak Covid-19.

“Pemberian DID tambahan itu bentuk apresiasi pemerintah pusat kepada 171 pemerintah daerah se-Indonesia,” ujarnya.

Kriteria penilaian pemberian DID lainnya, lanjutnya, juga mencakup nilai epidemiologi, dan inovasi daerah menghadapi tatanan new normal, serta kemampuan daerah menekan kurva penyebaran Covid-19.

Dana insentif tambahan dapat digunakan untuk pemulihan ekonomi daerah seperti penguatan UMKM dan koperasi.***