MUARADUA, metro7.co.id – Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan Popo Ali Martopo menyambut baik kegiatan literasi digital yang akan dilakukan di wilayahnya.

Dia berharap, masyarakat OKU Selatan dapat mengembangkan literasi dan kecakapan digital dalam berbagai bidang.

“Dengan adanya program literasi digital ini pemerintah ingin mengarahkan seluruh Masyarakat OKU Selatan untuk menggunakan teknologi untuk hal-hal yang produktif. Khususnya dalam pemberdayaan UMKM dan peningkatan Ekonomi,” katanya, saat menerima audiensi tim Literasi Digital Sumatra I Legion 4 Kabupaten OKU Selatan, Kamis (10/6/2021) di ruang kerjanya.

Audiensi tim Literasi DIgital Sumatra I Legion 4 Kabupaten OKU Selatan tersebut terkait Gerakan Nasional Literasi Digital Tahun 2021.

Dijelaskan, dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan literasi digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah Menyusun Peta Jalan Literasi Digital 2021-2024 yang menggunakan sejumlah referensi global dan nasional.

“Dalam Peta Jalan ini dirumuskan empat kerangka literasi digital untuk penyusunan kurikulum, yaitu Digital Skills, Digital Safety, Digital Ethics, dan Digital Culture. Dan tiga kerangka literasi digital yang digunakan dalam penyusunan program yaitu, Digital Society, Digital Economy, dan Digital Government,” terang Akhmad Rosihan, mewakili tim Literasi Digital Sumatera I Region 4 Kabupaten OKU Selatan Selatan.

Lanjutnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika juga menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, berulang setiap tahunnya, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024. 

“Oleh karena itu, dibutuhkan penyelenggaraan kegiatan literasi digital yang massif di 514 kabupaten/kota, di 34 provinsi, di Indonesia. Untuk Kabupaten OKU Selatan di tahun 2021 ditargetkan sebanyak 15.230 orang  terealisasi, dengan 25 kali kegiatan webinar literasi digital yang dimulai dari bulan Juni sampai Desember,” ujar Rosihan lagi.

Adapun tujuan Kegiatan ini untuk membangun wawasan dan pengetahuan terkait literasi digital dalam bentuk Seminar dan Diskusi secara online (untuk peserta) dan offline (untuk narasumber dan moderator) dengan target penduduk di kabupaten/kota tersebut khususnya ASN, TNI/Polri, pelajar, mahasiswa, guru, dosen, Ibu Rumah Tangga, petani, nelayan, dan pelaku UMKM.[]