MUARADUA, metro7.co.id – Ketua TP PKK Kabupaten OKU Selatan Ny Isyana Lonitasari Popo, mengikuti Temu Sapa Kader, Songsong Keluarga Tangguh (Tepak Songket).

Mengusung tema ‘Peran PKK dan Strategi dalam menurunkan angka stanting di Kabupaten OKU Selatan Tahun 2022’ secara virtual dari Ruang Vidcon Dinas Kominfo OKU Selatan, Rabu (20/4).

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh TP PKK Provinsi Sumatera Selatan, dan dihadiri langsung oleh Wakil Ketua TP PKK Provinsi Sumsel Hj Fauziah Mawardi Yahya serta diikuti ketua dan wakil beserta jajaran TP PKK di 17 Kabupaten Kota se-Sumatera Selatan.

Dalam Sambutan Wakil Ketua TP PKK Provinsi Sumsel Hj Fauziah Mawardi Yahya menyampaikan Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebagaimana diatur dalam Permendagri No. 5/2007 adalah gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang pengelolaannya dari, oleh, dan untuk masyarakat menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender, serta kesadaran hukum dan lingkungan.

Lebih lanjut dijelaskannya bahwa Tim Penggerak PKK adalah lembaga kemasyarakatan sebagai mitra kerja Pemerintah dan organisasi kemasyarakatan lainnya, yang berfungsi sebagai fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali, dan penggerak pada masing-masing jenjang pemerintahan untuk terlaksananya program PKK.

Dalam kesempatan ini Ketua TP PKK Kabupaten OKU Selatan, Isyana Lonitasari Popo, menjadi salah satu narasumber dan memaparkan tentang Peran PKK dan Strategi dalam menurunkan angka stunting di kabupaten OKU Selatan.

Dijelaskannya, inovasi cegah stunting yang dilakukan oleh TP PKK Kabupaten OKU Selatan diantaranya, Penyuluhan Stunting dengan membuat inovasi, Gerakan Peduli Stunting (GELIS) berupa Pos Peduli Stunting, Mobile Unit layanan Integratif Keluarga Berencana (MULI KB), Ayo Ke Posyandu agar anak sehat optimal, berkualitas, cerdas dalam bentuk odong- odong penjemputan Balita (APOSE TOKCER), ‘Geluk Timbang dacok Undian’, yang bertujuan agar para ibu antusias untuk mengajak Bayi dan Balita rajin datang ke Posyandu (GETI DAUN), dan Berantas Gizi Buruk melalui Calon Pasangan (BORGIBOR PATIN).

Kabupaten OKU Selatan sendiri masuk dalam empat Kabupaten terpilih sebagai Pilot Project tingkat Nasional selain tiga Kabupaten lainnya yang ada di Sumatera Selatan.

Ditambahkannya, di OKU Selatan dipilih Desa Damarpura sebagai Desa Pilot Project Lokus Stunting Kabupaten OKU Selatan sesuai Surat Kepusan Bupati No. 351/KPTS/Bappeda Litbang/2021 Tentang Penetapan Desa Lokus Interverensi Stunting.

Setelah dilakukan berbagai upaya di berbagai sektor, Kasus Stunting di OKU Selatan mengalami penurunan yang semula tahun 2020 sebesar 26,76 persen menjadi 24,8 persen di Tahun 2021. Dan di Desa Damarpura yang semula 76 Kasus menjadi 33 Kasus.