Revolusi KIA di OKI, Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
KAYUAGUNG, metro7.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir (OKI) terus berupaya menurunkan angka kematian bayi dan ibu melahirkan per 1.000 kelahiran. Salah satunya melalui inovasi Revolusi layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dinas Kesehatan OKI.
Hasilnya, program ini cukup efektif menurunkan Angka kematian Ibu (AKI) dari 3 kasus pada 2019 menjadi 0 kasus pada 2020. Sementara angka kematian Bayi (AKB) berhasil ditekan 12 kasus pada 2019 jadi 5 kasus pada 2020.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKI, Iwan Setiawan, S. KM, M. Kes mengatakan, resiko komplikasi yang terjadi pada ibu hamil dapat dikurangi dengan catatan, sebelum hamil ibu sehat dan bergizi baik. Kemudian selama kehamilan melakukan pelayanan antenatal ke petugas kesehatan minimal empat kali.
“Selain itu, saat persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan yang kompeten, kemudahan dalam mengakses layanan rujukan, serta ibu dan bayi mendapatkan layanan neonatal dan nifas,” terang Iwan, Kamis (4/2/2021).
Iwan menyebut, sebanyak 19.485 ibu hamil di Kabupaten OKI disasar oleh program Revolusi KIA.
“Kami miliki database ibu hamil di OKI. Berdasarkan tingkat resiko, hingga tafsiran waktu bersalin. Data itu dipantau oleh dinas kesehatan agar diberikan tindakan pelayanan kesehatan oleh Bidan Desa dan Faskes terdekat,” jelas Iwan.
Untuk persalinan normal tambahnya, dilakukan penjemputan oleh petugas Puskesmas Keliling (Pusling) agar lakukan persalinan di Puskesmas.
“Jika masuk masa persalinan dijemput oleh petugas, persalinan ditangani oleh petugas kesehatan kompeten, diantar pulang kembali dan semua layanan gratis,” ungkap Iwan.
Sementara bagi ibu hamil dengan faktor resiko tinggi tambahnya akan dirujuk ke Rumah Singgah Pemkab OKI terlebih dahulu lalu persalinan di RSUD sebelum tafsiran persalinan.
Untuk memberi layanan itu, Revolusi KIA Dinkes OKI saat ini tambah dia telah bekerjasama dengan 4 rumah sakit serta 32 Puskesmas.
Melalui program ini sebanyak 2.409 kelahiran mampu ditangani secara profesional oleh petugas kesehatan.
Intervensi dari hulu yg dilakukan pemerintah dengan Program Revolusi KIA ini agar dapat mencapai target kinerja zero kasus kematian ibu dan bayi sementara di hilir, dapat menambah usia harapan hidup masyarakat OKI yang setahun ini bertambah dari 68, 4 tahun pada 2019 menjadi 68, 8 tahun pada 2020.
“Tahun lalu pertama kalinya, OKI Zero kematian Ibu melahirkan. Tentu capaian itu berkat kerjasama semua sektor seperti sanitasi dan pemukiman layak, pola hidup masyarakat serta kesadaran masyarakat itu sendiri,” jelasnya.