ASAHAN, metro7.co.id – Didampingi Kadis Pertanian Ir Oktoni Erianto, Wakil Bupati (Wabup) Asahan Taufik Zainal Abidin menghadiri Munas I Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit Indonesia (AKPSI), di Hotel Mercure Ancol Jakarta, Jumat (15/7).

Agenda utama Munas I ini adalah komitmen bersama Daerah penghasil sawit dalam memperbaiki tata kelola sawit nasional.

Ketua AKPSI Yulhaidir yang juga Bupati Seruyan Kalimantan Tengah (Kalteng) mengatakan, Munas I AKPSI yang beranggotakan 160 kabupaten penghasil sawit di 21 provinsi adalah, bagaimana AKPSI menjadi mitra strategis pemerintah dan steakholder perkebunan sawit.

“Dan bagaimana dalam membangun, menata dan mengawasi tata kelola sawit dan menjadi wadah Pemerintah Kabupaten dalam memperjuangkan kepentingan Daerah penghasil sawit, khususnya pendapatan daerah serta kesejahteraan masyarakat area perkebunan sawit,” ujarnya.

Munas I yang diinisiasi AKPSI tersebut dibuka oleh Mendagri Tito Karnavian dan dihadiri Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Panjaitan, Menteri terkait, Bupati/Wakil Bupati dari 160 Kabupaten Penghasil Sawit se Indonesia.

Dalam acara sesi dialog pada saat penyajian Materi yang di Sampaikan Ketua Komisi II DPRRI Ahmad Doli Kurnia dan Wakil Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin menyampaikan beberapa poin.

“Yang menjadi harapan Kabupaten Asahan kedepan dalam meningkatkan kesejahteraan Petani Sawit Khususnya di Kabupaten Asahan,” katanya.

Kemudian yang pertama, ia menyinggung revisi peraturan/regulasi mengenai Dana Bagi Hasil (DBH) dari sektor perkebunan kelapa sawit bagi kabupaten penghasil kelapa sawit.

Kedua, ia berharap kabupaten penghasil kelapa sawit dapat memungut retribusi untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Desa dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan infrastruktur.

Ketiga, Wabub juga berharap agar dapat dibangun kembali Perkebunan Inti Rakyat (PIR) untuk kesejahteraan masyarakat.

Terakhir Taufik juga meminta Kepada perusahaan perkebunan kelapa sawit segera menuntaskan pembangunan kebun plasma masyarakat.