ASAHAN, metro7.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Asahan mendirikan 15 unit tenda pengungsi bagi masyarakat yang terdampak banjir.

Dampak intensitas curah hujan yang cukup tinggi menjadi menyebabkan terjadinya banjir dan banyak masyarakat terkena dampak dari banjir.

Adapun tenda yang telah didirikan BPBD Kabupaten Asahan berada yang berada di Kecamatan Air Batu ada sebanyak 2 tenda, yaitu di Desa Air Genting 1 tenda Desa Sei Lama 1 Tenda.

Kemudian ada juga di Desa Sei Dua Hulu 3 Tenda, Desa Perkebunan Hessa Kecamatan Simpang empat ada 3 Tenda.

Selanjut di Desa Pondok Bungur Kecamatan Rawang Panca Arga terpasang 4 Tenda dan Kelurahan Bunut Kecamatan Kisaran Barat 1 Tenda.

“Tenda pengungsi yang didirikan di 8 Desa/Kelurahan yang berada di 4 Kecamatan ini bertujuan untuk menampung masyarakat Kabupaten Asahan yang terkena dampak banjir yang diakibatkan curah hujan yang cukup tinggi melanda Kabupaten Asahan beberapa waktu ini,” kata Bupati Asahan melalui Kadis Kominfo Kabupaten Asahan Syamsuddin, saat diruang kerjanya, Selasa (8/11).

Syamsudin juga mengatakan, selain mendirikan tenda pengungsi, Pemerintah Kabupaten Asahan juga telah menyalurkan bantuan berupa sembako kepada masyarakat yang terdampak banjir.

“Untuk Kesehatan para pengungsi, Pemerintah Kabupaten Asahan melalui UPT Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan telah mendirikan posko kesehatan yang berada dilokasi Desa/Kelurahan yang terdampak banjir. Dan untuk obat-obatan, saat ini masih cukup,” ujar Syamsuddin.

Terakhir Syamsuddin Melihat kondisi intensitas curah hujan ini yang cukup tinggi hingga sampai akhir bulan Desember, maka Syamsuddin menghimbau kepada Kepala Desa dan Camat se-Kabupaten Asahan agar siap siaga dalam menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi.

“Dan terus menggalakkan gotong royong membersihkan gorong-gorong yang mengalami penyumbatan, sehingga aliran air dapat berjalan dengan baik,” pungkasnya.

Mengakhiri keterangannya Syamsuddin sampaikan bahwa Bupati Asahan telah menginstruksikan kepada Kepala Desa/Lurah agar membuat posko-posko tanggap banjir di setiap Desa dan Kelurahan yang terdampak banjir.

“Sehingga dapat mendayagunakan kearifan lokal dan memaksimalkan partisipasi masyarakat yang ada,” tutupnya.