ASAHAN, Metro7.co.id – Dalam mengelola perkebunan kelapa sawit tentu saja ada hal yang bernilai, lantaran bila aset yang mempunyai nilai tinggi tidak menjadi perhatian dan diabaikan, hal ini dipastikan perusahaan perkebunan kelapa sawit atau mengelola kebun tersebut akan susah mencapai sukses dan memiliki keuntungan tinggi.

Maka dari itu dalam upaya meningkatkan hasil produksi yang bagus dari buah berondolan kelapa sawit milik PTPN III Kebun Sei Silau Distrik Asahan, sehingga dapat menghasilkan berondolan yang bersih dari kotoran dan sampah untuk dikirim ke dalam pengolahan Pabrik (PKS).

Upaya dalam proses penggalian produksi ini, Yayas AK Tarigan selaku Manajer kebun di dampingi Asisten Personalia Kebun (APK) Sigit Bambang Prasetyo mengambil gagasan terbaru dengan menggunakan alat canggih (Roler).

Lebih lanjut, Uji coba alat ini di Afdeling IV dari delapan Afdeling yang ada, tepatnya blok 221 TM 2004. Pasar 3 Jati Sari, Kebun Sei Silau, Desa Sei Silau Timur, Kecamatan Buntu Pane, Rabu (23/2) Pagi.

Setibanya di lokasi juga ikut langsung menyaksikan uji coba alat pengutip berondolan canggih tersebut (Roller) yang di lakukan oleh Asisten Kepala (Askep) Rayon A dan B ; H. Siswoyo Saputra Sp dan Muhammad Fachri Sp.

“Alat ini juga merupakan inovasi pemakaian alat mekanis yang mampu menghasilkan pada buah berondolan yang dikutip tidak kotor dan otomatis Rendemen minyak yang dihasilkan lebih bagus,” kata Yayas Tarigan di selah uji coba.

Tidak hanya itu kata Manajer yang di kenal ramah ini menyebutkan, alat ini juga dapat meringankan bagi pekerja agar lebih optimal dalam hal penggalian produksi dari buah berondolan sawit di areal kebun.

“Usai di awali uji coba ini kedepannya alat Roller ini akan di berikan kepada mandor-mandor panen serta Krani Transport sebagai awal permulaan uji coba sebagai alat pekerjaan mereka,” ungkap Yayas menambahkan.

Selanjutnya kata Manajer menyebutkan apabila di anggap efektip, maka di kebun Sei Silau ini akan menghasilkan produksi yang lebih bagus, serta penggunakan alat ini untuk di berikan kepada pemanen dalam membantu proses penggalian produksi hasil yang bagus.

“Dan juga akan dapat di pakai seterusnya dalam bekerja, guna mempersingkat waktu dan supaya pemanen tidak terlalu capek kelamaan jongkok untuk mengutip brondolan di piringan pokok,” jelas Yayas usai uji coba.