ASAHAN, Metro7.co.id – Terhubung dengan informasi yang beredar di masyarakat dan terbit di media online tentang adanya Seorang warga Jatuh Sakit diduga karena terdampak dari tumpukan limbah padat medis yang di temukan di tempat pembuangan sampah.

Tumpukan limbah padat medis tersebut yang di temukan salah seorang warga, Adi (40) pada Selasa (8/3) sekira Pukul 11:00 Wib, di dusun II Desa Sei Alim Ulu, tepatnya di seberang pagar belakang Puskesmas Kecamatan Air Batu.

Tidak jauh dari tempat tinggal Adi yang katanya jatuh sakit diduga karena terdampak limbah medis itu usai di amankanya kekantong pelastik.

Limbah medis itu, katanya berupa potongan botol infus, kotak obat, botol obat yang sudah hangus terbakar, botol kaca bekas obat, sarung tangan karet bekas medis, masker medis, tisu basah, pembalut berisikan kotoran dan darah diduga bekas pasien.

Lebih lanjut, Saat di konfirmasi wartawan, pada Kamis (10/3) sekira pukul 15:40 Wib, Petugas Kesehatan Lingkungan UPTD Puskesmas (KTU) Kecamatan Air Batu Rismawaty Ginting di ruang kerjanya menyatakan itu tidak benar.

Sebab Rismawaty menyimpulkan, Karena pihak Puskesmas Air Batu sudah bekerja sama dengan pihak ke tiga (pengelolah) PT Wastek International.

“Sehingga mobil box pengangkut bertuliskan PT. Cahaya Tanjung Tiram Perkasa khusus limbah milik medis, datang mengambil limbah itu sekira 3 atau 4 bulan sekali sesuai jadwalnya,” jelasnya sambil menunjukan berita acara serah terimah limbah medis dan foto saat pihak mengangkut limbah medis itu datang mengambil limbah.

Kemudian Rismawaty juga menunjukan ruangan khusus tempat limbah medis tersebut di simpan dan di kumpulkan di tempat yang aman di dalam drum (tong besi), sampai mobil pegangkut limbah datang pada waktunya.

Risma juga mengatakan tidak ada satupun dari pihak puskesmas yang membuang berupa limbah medis ketempat sampah itu, paling pun jika ada hanya sampah lainya dan itu bukan bagian berupa dari limbah medis puskesmas.

Sementara Kepala Puskesmas (Kapus) Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan. Dr.Tuti Rahayu Bancin MKM di ruang kerjanya kepada wartawan juga membantah informasi pernyataan yang beredar itu tidaklah benar.

“Saya membantah sebab menurut saya itu tidak benar, karena limbah medis dari puskesmas sudah ada yang mengambil berlangganan sejak tahun 2018 Puskesmas sudah melakukan kerja sama tentang pengelolahan limbah medis,” ungkapnya, pada Jumat (11/3).

Kemudian setiap barang sisa atau bekas limbah medis semua di bungkus rapi dengan plastik dan kotak kuning, kami letakan di satu ruang dan tempat khusus yang aman didalam tong, dan hingga waktunya ada khusus pengangkutan yang akan mengambil.

Kapus juga menjelaskan yang mengambil nanti dari pihak ketiga yang sudah kerja sama yang sudah melalui dari Dinas Kesehatan, ada perjanjian kontraknya kemudian juga ada di foto untuk dokumentasi saat di jemput ke puskesmas hingga penimbangan, dan ada berita acara yang ditanda tangani.

“Jadi semua lengkap sesuai dengan Standar Operasinal Prosedur (SOP) maka setiap sampah limbah medis itu tidak pernah kami buang sembarangan bahkan ketempat pembuangan sampah yang ada di luar areal puskesmas,” bebernya.

Kemudian usai informasi miring itu di ketahui, pihak puskesmas, mereka juga katanya langsung mengecek ke sekitar lokasi sampai keluar lokasi puskesmas hingga ketempat pembuangan sampah yang di maksud ternyata tidak ada satupun di temukan limbah padat bekas milik dari puskesmas.

Dr. Tuti juga menjelaskan kalaupun katanya ada kotak ditemukan di tempat pembuangan sampah itu, seperti yang kami lihat di foto yang beredar, itu bukan termaksud berupa kotak limbah medis.

Menurut Dr. Tuti, jika ada warga sekitar yang jatuh sakit, itu karena mungkin di daerah situ sedang musim sakit dan kemungkinan kuat bukan karena terdampak dari limbah medis itu.

“Karena memang kami pastikan tidak ada dari pihak kami yang membuang limbah medis di situ,” jelasnya lagi.

Terakhir, kata Dr. Tuti yang rutin membakar sampah itu staf mereka, karena memang dianya tinggal di lokasi itu dirumah dinas, jadi wajar jika dianya melakukan pembersihan sampah dan katanya tidak ada di temukan limbah medis itu bahkan turut membakarnya.

“Terima kasih kepada pihak media Metro7 yang sudah menyampaikan informasi tersebut dan sudah berkenan datang untuk mendapatkan informasi yang sebenarnya dari pihak kami,” ucap Dr. Tuti Rahayu mengakhiri.