BATU BARA, metro7.co.id – Sebuah rumah di komplek Perumahan Grand Asia City Blok G Nomor 38 menjadi saksi bisu tewasnya Siti Purwanti (28) seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) diduga nekat gantung diri, Minggu (26/3) sekira pukul 7.30 Wib.

Siti Purwanti bersama Suami dan anak anaknya tinggal di Komplek perumahan itu, yang berada di lingkungan V Kelurahan Labuhan Ruku Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara.

Menurut cerita beberapa orang warga sekitar yang dihimpun wartawan. Siti Purwanti (SP) sebelumnya masih menyiapkan peralatan jualan yang akan dibawa suaminya ke pasar Tanjung Tiram, kemudian suaminya berpamitan pergi duluan.

Kata warga sekitar sekira pukul 11.00 Wib, Suami SP pulang kerumah dengan menumpang ojek yang dikemudikan seorang laki laki.

Dan saat itu pintu rumah dalam keadaan terkunci dari dalam. Suaminya berusaha mengetuk dan mengedor pintu Korban namun tidak menjawab/menyahut saat dipanggil panggil suaminya.

“Kemudian suaminya langsung mendobrak pintu depan rumah. Dan ternyata Korban sudah dalam posisi tergantung kain gorden yang dikaitkan pada paku di kusen pintu kamar,” ungkap warga.

Dan saat itu korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa dan ada sebuah ember plastik di lantai dekat posisi korban. Lalu suami korban menurunkan korban.

Sekira pukul 11.30 Wib Personil Polsek Labuhan Ruku dan Sat Reskrim Polres Batu Bara turun ke lokasi kejadian hingga melakukan tindakan kepolisian berserta Dr. Siti Hartifah dari Puskesmas Labuhan Ruku.

Hasil tes dan pengecekan kata Dr Siti Hartifah saat dilakukan pemeriksaan pada tubuh korban tidak di temukan adanya tanda tanda kekerasan dan penganiayaan.

Menurut adik kandung (SP) Aḥmad Badawi mengatakan, sekitar enam bulan yg lalu korban pernah berusaha bunuh diri, dengan cara gantung diri dan ketahuan oleh keluarga.

“Serta pernah berusaha bunuh diri dengan meminum racun, dan masih dapat diselamatkan,” bebernya.

Katanya juga bahwa saat ini kondisi perekonomian keluarga mereka sedang terpuruk dan hasil dari laut pun saat ini tidak mencukupi biaya hidup, kemungkinan itu penyebabnya.

Terakhir menurut keterangan dari Polsek Labuhan Ruku, Hasil kordinasi dengan pihak keluarga menyatakan tidak mengajukan surat tidak keberatan atas meninggalnya SP anak mereka dan katanya juga meminta untuk tidak dilakukan otopsi.