BATU BARA, metro7.co.id – Mewakili Bupati Batu Bara Ir H Zahir, Wakil Bupati (Wabup) Oky Iqbal Frima sampaikan NOTA KUA-PPAS R-APBD 2024 dalam rapat Paripurna, Selasa (11/7).

Rapat yang berlangsung di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Batu Bara ini dihadiri, Wakil Ketua DPRD, Wakil Bupati, Sekretaris DPRD, dan Seluruh Anggota DPRD Kabupaten Batu Bara.

Wabup Oky dalam penyampaianya, rancangan kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten Batu Bara tahun anggaran 2024 ini akan di sampaikan beberapa asumsi dasar ekonomi makro yaitu, pertumbuhan ekonomi kabupaten Batu Bara diproyeksikan sebesar 4,3 sampai 4,5 persen, indeks pembangunan manusia (IPM) 70,51-71,51 persen, tingkat pengangguran terbuka 5,8-5,5 persen, tingkat kemiskinan 11,05-11,03 persen dan rasio gini sebesar 0,23-0,22 persen.

Lanjut Wabup Oky, kebijakan umum rancangan APBD kabupaten Batu Bara tahun anggaran 2024, secara ringkas, pendapatan daerah rencana target pendapatan daerah tahun anggaran 2024 sebesar Rp1 triliun lebih.

“Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp149 miliiar. Pendapatan transfer sebesar Rp1 triliun,” ungkap Oky.

Dia juga berharap dari seluruh target pendapatan daerah (terutama di sektor PAD) yang kita rencanakan dapat terealisasi minimal 95 persen dan maksimal melebihi 100 persen.

“Pelampauan target (PAD) adalah indikator bahwa pemkab batu bara serius dan bersungguh – sungguh dalam mencari sumber PAD,” bebernya.

Dijelaskanya, Belanja Daerah pada rancangan KUA-PPAS APBD tahun anggaran 2024, total belanja daerah ditargetkan sebesar, Rp 1 triliun terdiri dari, belanja operasi sebesar Rp 900 miliar, belanja modal sebesar Rp 203 miliar, belanja tidak terduga sebesar Rp 4 miliar, belanja transfer sebesar Rp 208 miliar.

Lalu pembiayaan daerah untuk rencana pembiayaan daerah pada rancangan KUA-PPAS APBD tahun anggaran 2024 adalah sebesar Rp 47 miliar yang bersumber dari penerimaan pembiayaan sebesar Rp 64 miliar dan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp 16 miliar.

Penerimaan pembiayaan bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) tahun 2022 yang diasumsikan sebesar Rp 64 miliar.

“Sedangkan pengeluaran pembiayaan bersumber dari pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh tempo sebesar Rp12 miliar dan penyertaan modal daerah sebesar Rp 3 miliar,” tutupnya.