SIANTAR, metro7.co.id – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menggelar pelantikan pengurus cabang Kota Pematangsiantar-Kabupaten Simalungun, Kamis (27/10/2022), di Hotel Sapadia, Jalan Diponegoro, Kelurahan Karo, Kecamatan Siantar Selatan.

Dalam pelantikan itu, dr Reinhard Sihombing kembali terpilih menjadi Ketua IDI Siantar-Simalungun periode 2022-2025. Ini merupakan periode kedua Reinhard sebagai Ketua IDI.

Hadir dalam pelantikan itu Walikota Siantar Susanti Dewayani, Bupati Simalungun diwakili Kepala Dinas Kesehatan Edwin Simanjuntak, Direktur Rumah Sakit Horas Insani Siantar dr Teren Dilon MKes, Direktur Rumah Sakit Murni Teguh Medan, Direktur Rumah Sakit Vita Insani dr Alvin Hoza MM.

Pengurus IDI Wilayah Sumatera Utara dr Eka Samuel Parulian Hutasoit, Direktur Rumah Sakit lainnya yang ada di Siantar dan Simalungun, para Pengurus IDI Siantar-Simalungun, serta Pengurus Organisasi Profesi Kesehatan di Siantar dan Simalungun, seperti IBI, PPNI, dan lainnya.

Acara pelantikan juga diisi dengan seminar yang disponsori Rumah Sakit Horas Insani dan Murni Teguh.

Ditemui usai pelantikan, Reinhard mengaku senang dan bersyukur karena masih dipercaya menjabat Ketua IDI.

Menurut Reinhard, kinerja-kinerja kesehatan dan keprofesionalan dokter, khususnya di Siantar dan Simalungun, masih perlu ditingkatkan.

“Ada sekitar 560 dokter di Siantar dan Simalungun. Kinerja-kinerja untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat masih perlu dilakukan,” kata Reinhard.

Reinhard pun menyinggung soal wabah penyakit yang belakangan ini muncul, seperti Covid-19 dan gagal ginjal akut.

“Kemarin ada covid. Saat ini, ada gagal ginjal akut. Kita harapkan dokter lebih siap lagi untuk melihat, meneliti ini semua,” ucapnya.

Reinhard mengatakan, belum ada kasus gagal ginjal akut di Siantar dan Simalungun. Namun, sambung Reinhard, pihaknya tetap melakukan antisipasi melalui sosialisasi atau pendekatan-pendekatan ke masyarakat, memberikan imbauan kepada dokter, baik di puskesmas maupun di rumah sakit.

Selain itu, kata Reinhard, pihaknya juga akan memantau apotek-apotek yang ada di Siantar dan Simalungun untuk melihat obat-obatan yang disebut sebagai penyebab gagal ginjal akut tersebut.

“Kita memang belum turun ke apotik. Karena itu kan dari BPPOM. Tapi kita tetap meneliti karena kita ada seksi untuk itu, ada bagian obat-obatan di IDI,” jelasnya.

Reinhard berharap, ke depan, IDI semakin solid, berkembang, maju, dan bersatu. ***