LABUHANBATU, metro7.co.id – Terjadi mis komunikasi, Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Pemkab Labuhanbatu didebat melakukan kebijakan sengaja melakukan pencopotan ‘Baliho Pemuda Pancasila bertema Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijrah’, di ruangan Diskominfo Labuhanbatu, Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu, Rabu (27/4).

Pantauan wartawan, peristiwa saling serang argumentasi dengan suara sedikit nada tinggi pun terjadi, antara Plt Diskominfo Labuhanbatu Awaluddin Hasibuan dengan simpatisan Pemuda Pancasila Labuhanbatu, Muhammad Azhar Harahap, dikenal dan disapa akun media sosial Facebook Harahap Pertarung Labuhanbatu Raya.

Akibat terjadi adanya pencopotan ‘Baliho Pemuda Pancasila Labuhanbatu bertema, ‘Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah’ digantikan dengan Baliho Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga pada papan reklame kemarin, tepatnya di depan Gedung Nasional, Jalan Jendral A.H Yani Rantauprapat.

Bahkan terlontar kalimat bahasa “Kita Tak Mau, Merah Labuhanbatu” introspeksi dirilah , ayo marilah, kita saling menghargai karena ini sudah menghina organisasi. Pada hal, sebelumnya Diskominfo pernah publikasi melalui media, bahwa Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada menyampaikan, harus ada komunikasi serta saling kerjasama dan saling menghargai untuk “Bolo Labuhanbatu”.

Simpatisan, Pemuda Pancasila Labuhanbatu, Muhammad Azhar, Rabu (27/4) menyampaikan, mengapa Diskominfo Labuhanbatu melalui kebijakan melakukan pencopotan Baliho Pemuda Pancasila Labuhanbatu.

“Jadi hargailah, organisasi Pemuda Pancasila Labuhanbatu, masak main copot Baliho Pemuda Pancasila begitu saja, apa pesan Bupati Labuhanbatu sesuai publikasi Diskominfo Labuhanbatu kemarin, artinya Diskominfo sampaikan publikasi bohong dan perlu diralat seakan merendahkan organisasi,” sebut Azhar “Harahap Petarung Labuhanbatu Raya”.

Sementara, PLT Diskominfo Labuhanbatu, Awaluddin Hasibuan menjelaskan, bahwa Diskominfo memang membuat Baliho Bupati Labuhanbatu untuk dipasang disetiap papan reklame milik Pemkab Labuhanbatu.

Namun Baliho Pemuda Pancasila Labuhanbatu yang terpasang di papan reklame tersebut, bukan milik Pemkab Labuhanbatu, melainkan milik pengusaha papan reklame diluar Pemkab Labuhanbatu.

Sehingga kewenangan papan reklame diluar Pemkab Labuhanbatu, bermuara ke Dinas Pendapatan karena disana ada pajak reklame.

“Ia, cobalah Komunikasi sama Dispenda, karena diluar papan reklame Pemkab Labuhanbatu, bukan tanggungjawab Diskominfo, karena yang lebih tahu Dinas Pendapatan Pemkab Labuhanbatu karena pajaknya,” ujarnya.

Kemudian, simpatisan Pemuda Pancasila Labuhanbatu Azhar pun masih belum bisa terima dengan jawaban Plt Diskominfo Labuhanbatu Awaluddin Hasibuan.

Akhirnya, argumentasi dengan nada tinggi pun terjadi dengan kalimat “Blabla..blabla.. rah dan mosi…”.