NIASSELATAN, metro7.co.id – Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, mengaku akan mengupayakan Desa Cagar Budaya Bawomataluo agar diakui UNESCO.

Hal itu disampaikannya saat berkunjung ke Desa Bawomataluo, Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan (Nisel), Sumatra Utara, Kamis (18/3/2021).

“Rumah adat Bawomataluo ini sudah mendapatkan pengakuan secara nasional. Nanti kita upayakan untuk mendapatkan pengakuan dari UNESCO. Juga kita upayakan untuk menjadi warisan dunia,” ujarnya.

Menurut Muhadjir Effendy, perlu proses panjang untuk memperjuangkan hal itu. Kata dia, setiap tahun hanya dua jatah yangh bisa ditetapkan UNESCO.

“Kadang-kadang Eropa itu tidak adil ketika kita mengusulkan. Mereka seenaknya saja menentukan daerah-daerah berkembang seperti Indonesia,” katanya.

Diungkapkannya juga, dalam satu tahun saja, bisa sampai 50 budaya yang diusulkan. Beberapa yang masih dalam pengusulan seperti wayang kulit, gamelan dan pencak silat.

Desa Bawomataluo itu sendiri ditetapkan sebagai cagar budaya nasional pada 16 Juli 2017 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Muhadjir Effendy juga meminta Bupati Nisel, Hilarius Duha, agar membuat pengajuan kepada pemerintah pusat untuk meminta dana dalam merevitalisasi rumah-rumah adat tersebut.

“Nanti saya upayakan agar dapat bantuan dari Kementerian Kebudayaan,” pungkasnya.[]