NIAS SELATAN, metro7.co.id – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nias Selatan (Nisel) Hilarius Duha dan Firman Giawa gelar pengukuhan tim pemenangan dan relawan se kecamatan pulau pulau batu utara, bertempat di di desa Afore Gobo kecamatan pulau pulau batu utara, Kamis (5/11/2020).

Mewakili dari tim pemenangan dan relawan se kecamatan pulau pulau batu utara, Agus Gari dalam orasinya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu mendukung dan memenangkan Paslon HD-Firman.

“Atas nama masyarakat se kecamatan pulau pulau batu utara mengucapkan selamat datang kepada Paslon Nomor urut 1, HD-Firman dan para tokoh masyarakat serta tim relawan se kecamatan pulau pulau batu utara, pada pelaksanaan pengukuhan tim, mari kita memilih pemimpin yang punya hati kepada masyarakat dan punya keadilan dalam membangun Nisel.

“Ia mengukapkan salah satu alasan mendukung Paslon HD-Firman karena mampu membantu masyarakat serta memiliki niat untuk membangun Kabupaten Nisel.

“Apalagi pada masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati pada pilkada serentak tahun 2020 ini hanya 3 tahun, tentu kalau HD-Firman yang menang, tinggal melanjutkan program yang telah di laksanakan.

“Oleh karena itu, di harapkan kepada seluruh masyarakat se Kecamatan pulau pulau batu utara, agar berkontribusi pada tanggal 9 Desember mendatang untuk memilih Paslon HD-Firman dan terlebih juga kepada tim pemenangan dan relawan yang telah di lantik hari ini, agar bekerja sama dan turun meraih simpatik masyarakat.

Calon Bupati Nisel Hilarius Duha di dampingin Cawabup Firman Giawa, mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh masyarakat se Kecamatan pulau pulau batu utara yang turut menyaksikan pengukuhan tim pemenangan dan relawan HD-Firman.

“Dalam memimpin harus di dasari dengan moral yang artinya pada pelaksanaan tugas harus mengandalkan Tuhan dan sesuai regulasi, jadi mari kita berpikir jernih dan jangan kita terlena dengan janji-janji sehingga hasilnya akan mengecewakan ke depan.

“Selain itu, pada masa pemerintahannya, di sibukkan dengan pembayaran utang Kabupaten Nisel, salah satu puluhan milyar uang kuliah yang tidak terbayar, sehingga para mahasiswa saat itu terancam putus kuliah dan di keluarkan dari asrama.