NIAS – Hanya dalam hitungan menit satu unit rumah adat di Desa Dahadano Botombawo Kecamatan Hiliserangkai Kabupaten Nias, hangus dilalap api hingga rata dengan tanah. Beruntung kejadian ini tak sampai menimbukan korban jiwa, namun kerugian materi mencapai Rp 600 juta.

Peristiwa naas itu diperkirakan terjadi sekira pukul 00.45 Wib dini hari Sabtu (20/6), saat penghuni rumah Simesono Mendrofa alias Ama Meta sedang tidur terlelap bersama istri dan kedua anaknya.

Kepala Desa Dahadano Botombawo Fortumey Mendrofa dihubungi Metro7.co.id Sabtu (20/6) sore menyebutkan penyebab terbakarnya rumah adat yang sudah berumur 91 tahun itu, belum diketahui. Namun dari pengakuan penghuni rumah api berasal dari atap yang memang terbuat dari daun rumbia, kemudian menjalar ke dinding, lantai dan tiang yang semuanya terbuat dari papan/kayu.

“Sumber api tidak diketahui, pengakuan Ama Meta, saat ia terbangun karena mendengar ada suara-suara terbakar, ia melihat api sudah membakar atap rumah. Sehingga ia langsung membangunkan istri dan anak-anaknya untuk menyelamatkan diri,” tutur Kades.

Fortumey Mendrofa mengatakan proses kobaran api yang menghanguskan rumah warganya itu sangat cepat, sehingga  barang-barang yang didalam rumah tidak sempat diselamatkan, bahkan hanya pakaian di badan yang tersisa.

“Prosesnya sangat cepat, saya ditelfon sekira pukul 01.02 wib dan dari rumah saya ke lokasi hanya 5 menit. Tapi waktu saya tiba dilokasi atap, dinding dan sebagian lantai rumah sudah hangus,” ungkapnya.

“Ini kan rumah adat, jadi atapnya terbuat dari daun rumbia. Sementara dinding, lantai dan tiang-tiang rumah terbuat dari papan dan kayu dan sudah berumur 91 tahun. Kondisi ini yang menyebabkan mudah terbakar,” sambungnya.

Menurut Fortumey Mendrofa, untuk sementara saat ini keluarga Ama Meta ditampung di rumah saudaranya, tak jauh dari lokasi kejadian. Ia mengaku musibah yang menimpa warganya itu sudah dilaporkan ke-Kecamatan.

“Secara lisan sudah saya laporkan ke pak Camat, dan Senin besok saya buat laporan secara tertulis kepada pemerintah daerah, melalui dinas sosial. Nanti dari dana desa juga kita akan fasilitasi untuk bantuan pada keluarga yang kena musibah ini. Kita sangat prihatin karena barang-barang mereka tak satupun terselamatkan, hanya pakaian dibadan yang tersisa,” bebernya.

Terpisah Kapolsek Hiliduho Ipda Eliakim Siahaan dihubungi Metro7.co.id (Minggu, 21/6) sore mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran, sementara dilokasi sudah dipasang garis polisi.

“Informasi yang kita dapatkan dari penghuni rumah api berasal dari atap dapur. Belum bisa dipastikan apa penyebabnya, apakah dari lampu teplok atau karena korslet listrik. Kita masih melakukan penyelidikan,” kata Ipda Eliakim Siahaan, melalui telfon selularnya. ***

Reporter : Adieli Laoli / Nias Utara – Sumatera Utara.