TAPANULI SELATAN, metro7.co.id – Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) Dolly Pasaribu mengajak  semua pihak untuk memperjuangkan  kopi kebanggaan Tapanuli Selatan yakni varietas Kopi Arabika Sipirok. Yang bukan  hanya dikenal di Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), tetapi bagaimana cara kita agar Kopi kita semakin populer di kancah Nasional dan Internasional.

 

 

“Dan setiap penikmat kopi, selalu teringat dan terpikir bahwa kopi yang mantap itu adalah Kopi Arabika Sipirok. Hingga peluang Kopi Arabika Sipirok untuk menjadi tenar semakin besar,”  kata Dolly, di sela acara penanaman perdana kebun demonstration plot (Demplot) atau Lahan percontohan Kopi Arabika Sipirok di Desa Aek Sabaon, Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapsel, Rabu (28/07/2021).

 

 

Turut bersama Bupati pada penanaman perdana itu, Kadis Pariwisata Abdul Saftar, Kadis Pertanian Bismark Maratua, Ka BKD Ahmad Suaib Harianja, Camat Marancar Supri Siregar dan Kepala Desa se-Kecamatan Marancar.

 

 

Dalam acara itu Dolly juga  minta kepada semua pihak untuk menjadi “pemasar” Kopi Arabika Sipirok karena menurut Dolly dalam hal promosi Kopi Arabika Sipirok saat ini, cenderung belum menyatu utuh.

 

“Jika kita selalu mengkampanyekan kopi ini, maka citra kopi terbaik itu bisa menempel dan tertanam di Masyarakat”,kata Dolly

 

 

Dalam ceritanya, Dolly melihat dan termotivasi  sewaktu menimba Ilmu di Perguruan Tinggi di Aceh , bahwa Rata-rata, rekan sesama Mahasiswanya menganggap kopi paling enak adalah jenis “Ulee Kareng” (khas Aceh). Bahkan budaya orang Aceh hampir tiap malam meneguk kopi. 

 

Tren di kalangan anak muda yakni, ngopi di Cafè. Saya juga sudah  beberapa kali  datang ke ‘Starbucks, Excelso, Maxx Coffee’, Maka kita bisa bayangkan jika Kopi Arabika Sipirok dipasok  dan disajikan di Restoran secara internasional”.katanya 

 

Terkait Kopi Arabika Sipirok itu, Ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis ( MPIG ) Tapsel yang terbentuk pada Tahun 2014,  Suryadi, mengatakan, Kopi Arabika Sipirok telah mendapat pengakuan beserta hak Intelektual kekayaan berbentuk sertifikat sejak Tahun 2018 lalu. 

 

Usai mendapat sertifikat,MPIG Tapsel membawa Kopi Arabika Sipirok untuk mengikuti festival kopi di Medan dan Alhamdulilah, Kopi Arabika Sipirok meraih juara pertama kopi terbaik se-Sumatera Utara (Sumut),” 

 

Hal yang sama pada festival Kopi yang diselenggarakan di pelataran Kantor Gubernur Sumut April 2019 lalu. Di mana, saat itu “Bumbu Kopi” dan “PDM Kopi” yang mewakili untuk membawa Kopi Arabika Sipirok. Alhasil, Kopi Arabika Sipirok sukses menyabet gelar juara pertama dengan predikat kopi terbaik se-Sumut.

 

 

“Sedangkan pada HUT Kota Tebingtinggi pada tahun yang sama tepatnya di bulan Desember, kita juga ikuti festival makanan dan kopi yang diwakili PDM kopi. Di situ, Kopi Arabika Sipirok juga mendapatkan nilai tertinggi sehingga layak meraih juara pertama,” terangnya.

 

Untuk diketahui,  Program MPIG itu salah satunya membuka Demplot yang ditujukan ke para petani untuk belajar membudidaya Kopi Arabika. Jadi Kopi Arabika Sipirok itu tersebar di enam Kecamatan yang ada di Tapsel yakni di Marancar, Sipirok, Arse, Angkola Timur, Saipar Dolok Hole, dan Aek Bilah.

 

 

Di setiap kecamatan itu nanti akan dibuat Demplot seperti di Desa Aek Sabaon yang saat ini akan dilakukan tanam perdana. Selanjutnya pada Agustus nanti, pihaknya akan menanam Demplot yang nantinya dimusyawarahkan dahulu di kecamatan mana yang akan ditanam Demplot. Dia inginkan program MPIG itu dapat berjalan lancar agar masyarakat di kecamatan tidak jauh lagi untuk belajar membudidayakan kopi. 

 

 

“Karena waktu kami belajar kopi itu sampai ke beberapa provinsi termasuk ke Jambi dan Aceh. Namun petani ini tidak semua punya kemampuan untuk belajar kopi. Maka dengan adanya Demplot di setiap enam kecamatan, para petani kopi akan lebih mudah untuk membudidayakan kopi,” tandasnya. (r)