Plh Bupati Tapsel Minta BPOM Medan Awasi Anak Sekolah dan Pasar
TAPANULISELATAN, metro7.co.id – Pelaksana Harian(Plh) Bupati Tapanuli Selatan, Parulian Nasution menegaskan bahwa jajanan anak sekolah yang beredar di pasaran perlu pengawasan yang lebih ketat. Sebab, makanan yang beredar saat ini sebagian ada yang mengandung zat kimia tinggi.
“Tidak hanya disekolah begitu juga di pasar pasar tradisional yang ada di Tapsel perlu juga diawasi untuk mengantisipasi makanan-makanan yang sudah kadaluwarsa,” ujar Parulian Nasution saat menerima kunjungan Kepala Balai Besar Pegawasan Obat dan Makanan (BPOM) Medan, I Made Bagus Geramettan di ruang rapat Sekretaris Daerah Tapanuli Selatan, Senin (22/2/2021).
Parulian Nasution juga menekankan, pengawasan makanan yang beredar di pasaran sudah dilakukan oleh pihak Pemkab Tapsel. Namun demikian, pihaknya mengaku kalau Pemkab Tapsel harus lebih bersinergitas dengan semua pihak dengan adanya kegiatan seperti itu.
“Maka kita harapkan sampai ke seluruh desa-desa yang ada di Tapsel bisa terawasi,” lanjutnya.
Sementara itu, I Made Bagus Geramettan, menjelaskan, berdasarkan Inpres No. 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang bertujuan mepercepat dan mensinergikan upaya promotif (memajukan/meningkatkan) dan preventif (mencegah suoaya tidak terjadi apa apa) dalam hidup untuk meningkatkan produktivitas penduduk dan menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan akibat penyakit.
BPOM, kata dia, diintruksikan untuk menjamin keamanan dan mutu pangan olahan yang beredar di masyarakat, serta memperkuat dan memperluas pengawasan dan intervensi keamanan pangan jajanan anak sekolah (PJAS). Ini merupakan gerakan nasional yaitu gerakan keamanan pangan desa, pasar aman dari bahan berbahaya dan yang tetakhir pangan jajanan anak sekolah.
“Sumatra Utara mendapat enam bagian yang salah satunya Kabupaten Tapanuli Selatan. Program tersebut terdiri dari satu desa, satu pasar serta satu sekolah yang semua pembiayaan dalam intervensi ditanggung oleh BPOM sendiri,” jelas I Made.
Program ini, lanjutnya, menjadi komunitas serta outputnya nanti akan dilombakan di tingkat Provinsi dan ke tingkat Nasional. Dengan adanya program ini, BPOM memerlukan dukungan dari Pemkab Tapsel.
“Apabila ada industri pangan yang belum mendapat izin edar dari BPOM, kami akan siap membantu dan mendampingi. Kegiatan ini yang paling utama adalah untuk melakukan pendampingan serta memberikan informasi serta edukasi bagaimana produk-produk yang ada di daerah-daerah,” katanya.
I Made Bagus Geramettan berharap Tapsel bisa lebih maju. Program ini menurutnya bukan hal baru.
“Kita bersinergi dengan program yang sudah ada. Contohnya seperti sekolah yang sudah punya kantin, sekolah tersebut akan menjadi bagus serta akan diikuti kantin sekolah lainnya,” pungkasnya.[]