TAPANULISELATAN, metro7.co.id – Secara geografis, alam Tapanuli Selatan (Tapsel) termasuk rawan akan bencana. Setiap tahun, bencana terus mengancam.

“Termasuk di wilayah Kecamatan Batang Toru, Muara Batang Toru, Angkola Sangkunur, bahkan di wilayah Sipirok yang konon kabarnya area rawan gempa dari sisi vulkanologi,” ucap Sekretaris Daerah Kabupaten Tapsel, Parulian Nasution, saat menghadiri simulasi tanggap bencana (tagana) yang dilakukan personel gabungan di Tapsel, Kamis (8/4/2021).

Menurut Palurian, semua instansi pemerintahan merupakan kesatuan yang terhubungkan, bukan terpisah. Khususnya dalam penanggulangan bencana.

“Tindakan yang preventif itu jauh lebih bagus dari pada refresif. Pastinya, pencegahan lebih baik dari pada sudah terjadi bencana baru melaksanakan tindakan,” katanya.

Dia meminta, kegiatan simulasi Tagana dapat dilakukan secara rutin agar kesamaptaan pemerintah, instansi terkait dalam menghadapi rintangan yang terjadi akan jauh lebih antisipatif. Agar tak terjadi kesalahpahaman, Palurian mengingatkan semua instansi di Tapsel agar selalu dan senantiasa berkoordinasi, berkonsultasi dan berkomunikasi dengan baik.

“Semoga sukses menyertai kita semua,” imbuh Palurian.

Dandim 0212/TS, Letkol (Inf) Rooy Chandra Sihombing, mengatakan, simulasi sangat penting dilaksanakan guna meningkatkan kemampuan penanganan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Tapsel. Dia juga mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian hutan serta perlunya memberdayakan seluruh pemangku kepentingan.

“Agar dapat mengambil langkah-langkah komprehensif saat menyelesaikan penanganan karhutla,” pungkasnya.[]