BREBES, metro7.co.id – Ratusan honorer tenaga kesehatan (nakes) dan non nakes pada fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Brebes Jawa Tengah melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Pelayanan Terpadu (KPT) Brebes, Jumat (22/9), mereka menuntut untuk formasi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN).

Mereka menilai formasi CASN 2023 ini hanya diprioritaskan untuk tenaga pendidik atau guru saja, Sementara formasi untuk Nakes kosong,

Dalam poster yang di bawa, mereka menuliskan sejumlah penyampaian, diantaranya, ‘Indonesia Sehat Upah Honor Sekarat, Rika Mriyang Sing meriksa Sapa (Anda Sakit Yang Menangani Siapa, red)’, dan sejumlah penyampaian lainnya.

Salah satu orator dalam aksinya menyebut mereka yang diminta melakukan pelayanan maksimal, namun untuk pengangkatan ASN malah tidak di prioritaskan. Dalam aksinya mereka bahkan ancam mogok kerja jika tuntutan tidak terpenuhi.

Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Brebes, Edy Purwanto menilai ironis, menurutnya Nakes yang telah banyak berkorban nyawa dalam penanganan covid-19, justru tidak dianggap dengan tidak adanya formasi pada seleksi P3K.

Disampaikanya, para nakes selama ini memilih diam, tetapi dengan munculnya formasi CPNS hanya untuk pendidik, namun formasi nakes kosong, mereka mulai tergerak.

“Aksi ini sangat mendadak, karena sudah di luar batas. Sehingga, kami turun ke jalan untuk menuntut keadilan,” jelas Edy Purwanto usai audiensi dengan jajaran Pemkab Brebes.

Dia menegaskan, dari formasi guru P3K yang jumlahnya mencapai 1.000 lebih, para Nakes menuntut 50 persen diokasikan untuk nakes. Atau, minimal 30 persennya.

Masa aksi akhirnya di temui pejabat tinggi Pemkab Brebes. Dalam penyampaianya, Pemkab Brebes mengaku akan tetap memperjuangkan para nakes, dan formasi itu akan diberikan pada tahun mendatang.

“Alokasi formasi P3K Kabupaten Brebes tahun 2023 total ada 2.555. Rinciannya 1646 tenaga pendidik, 895 tenaga Nakes, dan 96 tenaga teknis lainnya.,” bebernya.

Dari alokasi itu jelas Djoko, pemkab telah menyusun formasi yang diusulkan ke pusat.

Kemudian, lanjut Djoko, pihak DPKAD Brebes melakukan komunikasi dengan Kemenkeu, yang ternyata anggaran alokasi P3K hanya 70 persen dari total 2555 formasi P3K yang diajukan Pemkab Brebes.

Dari itu Pemkab akhirnya melakukan pengajuan 50 persen tenaga pendidikan dan 50 persen untuk tenaga kesehatan. Namun, ungkap Djoko, persetujuan dari KemenPAN-RB memperoleh jawaban bahwa guru menjadi prioritas nasional yang harus segera diselesaikan.

“Maka salah satu harus ditunda, sehingga pihak Pemkab Brebes mengambil formasi tenaga pendidikan dan tenaga teknis lainnya terlebih dulu,” katanya.

Sementara ditambahkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes di hadapan aksi masa Ineke menegaskan di tahun 2024 formasi untuk Nakes akan di perjuangkan.

“Sesuai dengan hasil diskusi bersama perwakilan nakes, akhirnya Pemkab Brebes berkomitmen bahwa di 2024 akan memprioritaskan formasi nakes,” tuturnya.

“Pemkab Brebes segera akan bersurat ke Kemenpan RB sesuai dengan kebutuhan formasi, dimana pada tahun 2023 lalu sudah punya angka 1625 nakes,” tutupnya.