TAPANULI SELATAN, metro7.co.id -Sosialisasi Pencegahan Penyakit Rabies (Anjing Gila) pada hewan ternak menjadi salah satu wabah yang harus diantisipasi khususnya masyarakat pemilik hewan ternak jenis Anjing dan Kucing yang ada di Kelurahan Tapian Nauli, Kecamatan Angkola Selatan Kabupaten Tapanuli Selatan. Sosialisasi pencegahan ini dilaksanakan pada Senin (24/7/2023) di Kelurahan Tapian Nauli.

Kordinator Cabang Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Angkola Selatan, Edion Eben Ezer Lumban Gaol mengatakan bahwa kegiatan ini pertama kalinya dilakukannya di Kelurahan Tapian Nauli, mengingat bahwa masyarakat di Kelurahan Tapian Nauli banyak yang memelihara hewan ternak jenis Anjing.

” Ini kita lakukan untuk antisipasi penyakit menular hewan atau disebut Rabies. Nah dengan Demikian Kita Lakukan Vaksin Rabies kepada hewan Ternak untuk mencegah dan menjaga bahaya Rabies Pada Ternak,” katanya.

Kemudian Kepala Lurah Tapuan Nauli, Saripuddin Telambanua, menyambut baik kegiatan sosialis tersebut kepada masyarakatnya, menurutnya kegiatan ini adalah kegiatan yang positif yang harus disambut baik, karena hampir menyeluruh Masyarakat Tapian Nauli memelihara hewan ternak jenis Anjing untuk menjaga Ladang atau rumah dan lainnya.

“Maka dengan ini kita harapkan juga agar masyarakat Tapian Nauli menyambut dan memberikan vaksin Rabies pada hewan ternak Masing masing,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Melalui Kepala Bidang Peternakan, Ahmad Parlaungan Nasution dalam sambutannya mengatakan bahwa pemerintah Tapanuli Selatan juga peduli dalam hal pencegahan Virus Rabies pada ternak Anjing khususnya, dimana diketahui bahwa hewan ternak Anjing merupakan salaah satu jenis hewan yang dipelihara oleh masyarakan petani atau pekebun di kelurahan ini.

“Namun kita ketahui bersama, gigitan hewan ini juga bisa berujung kematian kalau sudah terindikasi virus Rabies, maka dengan demikian kita harapkan agar masyarakat dapat bekerja sama dengan pemerintah guna mencegah dan mengantisipasi virus Rabies pada hewan ternak kita,” ujar Parlaungan.

Menurut penjelasan drh. Hartini Desiwanti dan drh. Nova Melia yang juga hadir sebagai narasumber menjelaskan bahwa virus Rabies ini sering disebut dengan penyakit pada Anjing Gila, yang apabila menggigit akan dapat menimbulkan kematian. “Tidak hanya gigitan, air liurnya aja bisa menjangkit pada tubuh manusia apabila ada kena pada sebuh luka atau goresan kecil pun pada kita,” ucap mereka.

Lanjutnya lagi, ciri ciri yang kena gigitan Anjing Rabies bisanya mengalami demam menggigil, kemudian akan menyerang syaraf tubuh manusia.

“Makanya untuk mengantisipasi apabila ada kena gigit silahkan bapak atau ibu langsung cuci bekas gigitan pakai sabun dengan air mengalir sebagai pencegahan pertama. Kemudian segera bawa ke puskesmas terdekat. Dan untuk ternaknya silahkan tunggu masa tenggang lebih kurang empat belas hari, untuk melihat reaksi apakah ada tanda Rabies atau ternaknya mengalami kematian,” kata mereka.

Usai penjelasan sosialisasi pencegahan Virus Rabies tersebut semua petugas dari dinas pertanian langsung menyuntikkan vaksin anti Rabies pada ternak warga yang datang membawa hewan ternak masing masing.

Untuk diketahui bahwa populasi hewan ternak jenis Anjing di perkirakan lebih kurang 700 ekor. Namun untuk titik lingkungan Sukarame lebih kurang 200 Vaksin Rabies akan disuntikkan, kemudian petugas berbagi tim untuk di titik lingkungan lainnya, begitulah sampai proses pemvaksinan selesai. ***