Temuan Tahun 2020, Utang Pengadaan Obat-Obatan Belum Dilunasi
SULA, Metro7.co.id – Surat permohonan pembayaran utang pengadaan obat-obatan tahun 2020 ke Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) melalui Dinas Kesehatan, dilayangkan dua kali oleh PT Kimia Farma Trading dan Distribution Cabang Ternate.
Surat pertama nomor : 002/30/MIK/KEU/01/2021, tertanggal 5 Januari 2021, perihal konfirmasi pembayaran pengadaan tahun 2020.
Surat yang ditandatangani langsung Branch Manager Kimia Farma Trading dan Distribution Ternate, M Ijmal Khairi tersebut dengan tujuan mengkonfirmasi rencana bayaran utang karena dibutuhkan oleh auditor dari keuangan PT Kimia Farma Trading dan Distribution Jakarta.
Disusul surat kedua tertanggal 15 Oktober 2021. Surat bernomor : 114/30/MIK/KEU/10/2021, prihal permohonan pembayaran pengadaan tahun 2020. Surat tersebut tembusan langsung ke Wakil Bupati Kepsul.
Surat ke dua ini merupakan Tindaklanjut dari surat pertama. Diketahui pengadaan obat-obatan Dinas Kesehatan Kepsul tahun 2020 dengan sistem e-katalog, yang dimana pengadaan obat-obatan dilakukan oleh PT Kimia Farma Trading dan Distribution Cabang Ternate.
Namun, hingga Oktober 2021 utang pengadaan obat-obatan masih tertunggak. Karena itu, melalui surat yang ditandatangani M Ijmal Khairi itu dimohonkan agar Pemda Sula melalui Dinas Kesehatan agar pembayaran tak lewat dari tahun 2021.
“Karena berakibat sanksi yang kami dapat dari kantor pusat atas hutang ini akan menjadi beban cabang,” tulis M Ijmal Khairi dalam surat.
Dalam surat kedua itu, tercatat utang pengadaan obat-obatan yang belum dibayar senilai Rp465.157.500,-.
“Sesuai informasi yang kami dapat bahwa pembayaran atas pengadaan tahun 2020 akan dibayar di bulan Oktober mengikuti anggaran perubahan dan kami sangat berharap hal ini bisa direalisasikan,” ungkapnya.
Sementara, Kadis Kesehatan Sula, Suryati Abdullah dikonfirmasi mengaku jika utang pengadaan tersebut belum lunas. “Belum lunas,” ucapnya.
Suryati bilang, surat pertama dari Kimia Farma yang meminta utang pengadaan dianggarkan di APBD Perubahan 2021, namun belum direspon.
“Dari kimia Farma menyurat minta ke kami anggarkan di perubahan, cuma saya belum tanggapi,” pungkasnya.