Transformasi UMKM Pedesaan Melalui Program Pojok Mantri BRI
WONOSOBO, metro7.co.id – Program Pojok Mantri BRI merupakan inisiatif yang didukung oleh Bank BRI untuk mendukung pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di pedesaan. Melalui program ini, BRI menyediakan layanan keuangan, pendampingan, dan edukasi kepada para pelaku UMKM di berbagai wilayah pedesaan untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan bisnis mereka.
Tujuan utamanya adalah untuk memberikan akses yang lebih mudah terhadap layanan keuangan, membantu meningkatkan kapabilitas pengusaha kecil, serta mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah pedesaan.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengeluarkan program yang bekerja sama dengan perangkat desa bertajuk Pojok Mantri Desa (PMD). PMD akan ada di setiap kantor desa atau kelurahan untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi dan literasi keuangan.
Mantri BRI memiliki posko di kantor kelurahan atau desa dan siap untuk bertugas setiap harinya. Mantri berkoordinasi dan berkolaborasi dengan aparat desa untuk melakukan sosialisasi produk dan layanan mikro BRI seperti Tabungan BRI Simpedes, Kupedes, KUR Mikro BRI, BRImo, Pasar.id, AMKKM, Asuransi Mikro dan layanan lainnya kepada para pelaku usaha mikro, komunitas/klaster usaha mikro, komunitas desa, tokoh masyarakat, masyarakat desa dan lainnya.
Program Pojok Mantri BRI merupakan sebuah inisiatif yang dirancang khusus oleh Bank BRI untuk memberikan dukungan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah pedesaan. Tujuan utama dari program ini adalah untuk mengidentifikasi, mendukung, dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh UMKM di pedesaan agar dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.
Fokus utama dari Program Pojok Mantri BRI adalah memberikan akses yang lebih mudah dan inklusif terhadap layanan keuangan kepada pelaku UMKM di pedesaan. Melalui layanan perbankan yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka, seperti kredit usaha, tabungan, layanan perbankan digital, dan produk keuangan lainnya, program ini bertujuan untuk membantu UMKM mengelola keuangan mereka dengan lebih baik.
Selain itu, program ini juga memberikan pendampingan dan bimbingan kepada para pelaku UMKM. Hal ini termasuk pelatihan, konsultasi bisnis, dan edukasi mengenai manajemen keuangan, pemasaran, serta aspek-aspek penting lainnya dalam menjalankan bisnis. Dengan pendekatan ini, UMKM dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola usaha secara efisien dan berkelanjutan.
Dampak yang dihasilkan dari Program Pojok Mantri BRI telah terbukti signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi lokal di wilayah pedesaan. Melalui pemberian akses keuangan dan pendampingan yang komprehensif, program ini telah membantu UMKM untuk berkembang, menciptakan lapangan kerja lokal, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta memperkuat ekonomi di tingkat lokal.
Secara keseluruhan, Program Pojok Mantri BRI tidak hanya memberikan akses keuangan, tetapi juga berperan dalam memberikan pendampingan dan dukungan yang menyeluruh bagi UMKM di pedesaan. Inisiatif ini menjadi landasan untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di berbagai wilayah pedesaan Indonesia.
BRI memiliki visi menjadi “Champion of Financial Inclusion” pada tahun 2025 dengan fokus pada segmen mikro dan ultra mikro. Mereka merancang konsep hybrid bank yang menggabungkan layanan digital dan fisik (layanan perbankan konvensional) untuk meningkatkan jangkauan.
BRI telah mengimplementasikan layanan seperti AgenBRILink, super app BRImo, dan co-location SENYUM (Sentra Layanan Ultra Mikro) untuk mempermudah akses layanan keuangan masyarakat. Jumlah AgenBRILink meningkat menjadi 627 ribu agen dengan transaksi mencapai Rp1.298 triliun, menjangkau 58.896 desa di Indonesia.
Transformasi digital BRI terbukti sukses dengan pertumbuhan layanan Super Apps BRImo. Transaksi finansial naik menjadi Rp2.669 triliun, dengan lebih dari 1,83 miliar transaksi, dan jumlah pengguna BRImo meningkat menjadi 23,85 juta users.
BRI juga telah membentuk Holding Ultra Mikro dengan PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), berhasil mengintegrasikan lebih dari 34 juta nasabah ultra mikro dalam layanan keuangan formal. Layanan co-location SENYUM tersebar di 1.013 lokasi.
Dengan strategi hybrid bank ini, BRI terus tumbuh sebagai pelopor inklusi keuangan, memperluas layanan dengan kemudahan akses yang membawa dampak positif bagi pertumbuhan bisnis mereka.
Dalam Program Pojok Mantri BRI, pemberdayaan UMKM melalui akses keuangan menjadi fokus utama untuk memungkinkan pelaku UMKM di pedesaan agar dapat mengembangkan usaha mereka secara lebih efektif dan berkelanjutan. Berikut penjelasan lebih rinci mengenai aspek-aspek utama dalam pemberdayaan UMKM melalui akses keuangan:
Pertama, kses Kredit Usaha: BRI menyediakan beragam produk kredit usaha yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan UMKM. Ini termasuk kredit modal kerja, kredit investasi, atau program pembiayaan lainnya yang memberikan akses modal untuk meningkatkan produksi, memperluas usaha, atau memperbaiki infrastruktur.
Kedua, Tabungan dan Simpanan: Selain layanan kredit, BRI juga menawarkan produk tabungan yang sesuai dengan kebutuhan UMKM. Tabungan ini membantu para pelaku UMKM untuk mengelola dan menyimpan keuntungan dari usaha mereka dengan aman, serta memberikan akses terhadap berbagai layanan perbankan yang mendukung kegiatan usaha.
Ketiga, Layanan Perbankan Digital: BRI juga memperkenalkan layanan perbankan digital yang memungkinkan akses keuangan yang lebih mudah dan cepat bagi UMKM di pedesaan. Ini termasuk aplikasi perbankan mobile, platform online, atau layanan perbankan via SMS yang memudahkan transaksi, pembayaran, transfer dana, dan manajemen keuangan lainnya secara efisien.
Keempat, Pendampingan dan Edukasi: Selain menyediakan layanan keuangan, BRI juga memberikan pendampingan dan edukasi kepada pelaku UMKM. Ini bisa berupa pelatihan, konsultasi bisnis, serta pemahaman mengenai manajemen keuangan yang membantu UMKM untuk memahami dan mengelola aspek finansial dalam bisnis mereka dengan lebih baik.
Melalui kombinasi dari akses keuangan yang memadai, layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan, serta pendampingan yang komprehensif, Program Pojok Mantri BRI bertujuan untuk memberdayakan UMKM di pedesaan agar mereka dapat mengembangkan potensi usaha mereka secara lebih terencana, berkelanjutan, dan dapat bersaing dalam pasar yang semakin kompleks.
Pendampingan dan edukasi yang diberikan oleh Program Pojok Mantri BRI kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan komponen penting untuk membantu mereka dalam mengelola bisnis secara lebih efisien dan berkelanjutan. Berikut penjelasan lebih rinci mengenai aspek-aspek utama dari pendampingan dan edukasi ini:
Pertama, Pelatihan Bisnis: Program ini menyelenggarakan berbagai pelatihan yang dirancang khusus untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pelaku UMKM dalam berbagai bidang. Pelatihan ini mencakup topik-topik seperti manajemen bisnis, pengelolaan keuangan, strategi pemasaran, pengembangan produk, serta manajemen sumber daya manusia.
Kedua, Konsultasi Bisnis: Selain pelatihan, Program Pojok Mantri BRI juga menyediakan layanan konsultasi langsung kepada pelaku UMKM. Ini memungkinkan para pelaku usaha untuk berkonsultasi secara individu dengan para ahli atau konsultan bisnis untuk memecahkan masalah tertentu, mengembangkan strategi bisnis, atau mendapatkan saran mengenai pengelolaan operasional.
Ketiga, Manajemen Keuangan: Edukasi tentang manajemen keuangan menjadi fokus utama dalam membantu UMKM. Mereka diberikan pemahaman mendalam mengenai cara mengelola keuangan bisnis, termasuk pembukuan, perencanaan anggaran, pengelolaan kas, pengendalian biaya, dan strategi untuk meningkatkan profitabilitas.
Keempat, Pemasaran dan Penjualan: Program ini juga memberikan pendampingan dalam hal strategi pemasaran dan penjualan. Pelaku UMKM diberi pemahaman mengenai identifikasi pasar, promosi produk, branding, strategi penjualan, serta pemanfaatan teknologi informasi dalam memasarkan produk atau jasa mereka.
Dengan adanya pendampingan dan edukasi yang holistik ini, pelaku UMKM dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap aspek-aspek penting dalam menjalankan bisnis. Mereka dapat mengimplementasikan pengetahuan yang didapat dari pelatihan dan konsultasi ke dalam praktik bisnis sehari-hari, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat fondasi bisnis mereka untuk pertumbuhan jangka panjang. Ini juga membantu dalam meningkatkan daya saing UMKM di pasar yang kompetitif. ***