Uji Netralitas, LSPI Desak KPU dan Bawaslu Usut Sumber Dana Kampanye Kotak Kosong
BANGKA BELITUNG, metro7.co.id – Lentera Studi Pemuda Indonesia (LSPI) Bangka Belitung (Babel) mempertanyakan netralitas KPU serta Bawaslu yang tidak menindak relawan kotak kosong dalam Pilkada serentak yang bakal digelar November mendatang.
Dalam rilis yang diterima, Selasa (15/10) malam, Koordinator Wilayah LSPI Babel, Bean Saputra menduga jika KPU dan Bawaslu ikut andil dalam gerakan kotak kosong yang kian massif jelang Pilkada.
Menurut Bean, KPU dan Bawaslu seolah sengaja membiarkan kotak kosong bebas berkampanye dengan memasang spanduk dan menyebarkan kostum.
Padahal, kata Bean, spanduk serta kostum itu merupakan alat peraga kampanye yang harus mengikuti aturan KPU sebagaimana pasangan calon (paslon) resmi Pilkada.
“Kita sedang melihat fenomena kampanye kotak kosong di Babel, terkhususkan di 3 kabupaten/kota yang kita ketahui KPU dan Bawaslu tidak begitu bisa berbuat apa-apa atau sengaja tidak berbuat apa-apa,” ucap Bean mempertanyakan.
Bean pun mendesak KPU agar memanggil aktor relawan kotak kosong untuk menanyakan asal muasal sumber dana kampanye, dan siapakah sponsor relawan kotak kosong.
Hal itu mesti KPU lakukan, lanjut Bean, supaya masyarakat tidak berpikir bahwa KPU ikut andil dalam gerakan kotak kosong.
Karena kalau kotak kosong menang, KPU dan Bawaslu adalah pihak yang menurut Bean akan diuntungkan dari Pilkada ulang nanti.
Ia berujar, LSPI Babel yang terakreditasi sebagai pemantau Pemilu, mempertanyakan keberadaan KPU dan Bawaslu, sehingga jangan sampai KPU dan Bawaslu diduga mendukung gerakan kotak kosong.
“Karena jika dimenangkan kotak kosong, dan terjadi pilkada ulang, yang sangat diuntungkan adalah KPU dan Bawaslu, dong,” sentil Bean.
Menurutnya, kampanye kotak kosong yang kian massif dengan membuat spanduk, baju, posko, maupun reklame itu patut dipertanyakan dari mana sumber dananya.
“Wajib dipertanyakan uangnya dari mana, dan pasti tidak mungkin tidak ada yang mendanai. Jadi KPU dan Bawaslu, kami mau lihat gerakan kalian, karena biaya yang dikeluarkan dengan uang pemerintah itu tidak kecil,” tegasnya.