MUARADUA, metro7.co.id – Wakil Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, H Sholehien Abuasir memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penurunan Stunting di Daerah Kabupaten OKU Selatan Tahun 2024 Triwulan I, Kamis (21/3).

Dalam sambutannya, Wakil Bupati, H Sholehien menyampaikan, dalam upaya percepatan penurunan stunting perlu akselerasi dan perubahan fundamental yang dilakukan dari hulu. Kebijakan yang mengatur harus dilakukan mulai pra nikah, kehamilan, masa kehamilan dan masa interval sebagai upaya pencegahan.

“Perlu adanya komitmen Pemerintah mulai dari Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota sampai Desa merupakan kunci keberhasilan dalam percepatan penurunan stunting. Serta adanya koordinasi di setiap daerah sampai tingkat desa mutlak harus dilakukan dan merupakan kunci keberhasilan dalam pelaksanaan konvergensi stunting,” ujarnya.

Selanjutnya, Kepala Dinas PPKB-PPPA Kabupaten OKU Selatan Umu Manazilawati mengungkapkan, dalam Rencana Pembangunan Jangka menengah Nassional (RPJMN) 2020- 2024.

Pemerintah menargetkan Prevalensi Stunting pada anak bawah usia 2 tahun menjadi 14 persen melalui pencegahan dan penurunan Stunting pada sasaran Strategis ibu hamil dan anak berusia 0-23 bulan atau rumah tangga 1000 HPK.

“Berdasarkan hasil survey SSGI ( Studi Status Gizi Indonesia) Prevalensi balita Stunting di Kabupaten OKU Selatan Tahun 2021 sebanyak 24,8 persen dan di tahun 2022 turun sebanyak 5,5 persen menjadi 19,4 persen. Target nasional pada tahun 2024 sebanyak 14 persen,” bebernya.

“Sebagai salah satu bentuk komitmen untuk mempercepat penurunan stunting, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) No 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting pemerintah Indonesia telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional,” tutupnya.