BANGKA BELITUNG, metro7.co.id – Berupaya melestarikan silat tradisi, Hawai Pecak Silat bersama Pendekar Tamasek Akademi (PTA) Singapura menyelenggarakan Seminar Gentar Nasional Pecak Silat di Bali.

Acara yang diadakan sejak tanggal 24 sampai 28 September 2024 itu diikuti oleh tiga negara, yaitu Indonesia, Singapura dan Amerika Serikat yang terdiri dari Hawai, Nevada serta Las Vegas.

Dari Indonesia sendiri diwakili oleh Perguruan Silat Pulau Kelapa dan Padepokan Buyut Banten Bangka Belitung (Babel).

Pelatih Utama Perguruan Silat Pulau Kelapa, Budi Firmansyah yang menghadiri acara mengatakan, tujuan digelar seminar ini untuk melestarikan silat tradisi yang sudah mulai ditinggalkan.

“Kita ingin mengangkat kembali silat tradisi ini karena silat sekarang lebih didominasi oleh silat olahraga. Sedangkan silat tradisi ini hampir dilupakan oleh masyarakat kita,” ujar Budi saat dihubungi lewat pesan singkat, Jumat (27/8) malam.

Budi paparkan silat tradisi akan dikembangkan melalui jalur pendidikan atau akademi, sehingga harapannya harkat dan martabat silat tradisi kembali dikenal di kalangan akademisi.

Selain Budi, turut ikut Thoriq Hidayatulah selaku Guru Besar Padepokan Buyut Banten Babel, dan Indriwati selaku wasit juri nasional yang berasal dari Perguruan Silat Pulau Kelapa.

Sementara dari Hawai diwakili oleh Bernard Chong sebagai ketua panitia seminar. Untuk Singapura diwakili oleh Iskandar Muda yang merupakan Ketua PTA, sekaligus pengisi seminar.

Adapun Las Vegas diwakili oleh Dell Ney, dan Nevada diwakili oleh Ferin. Selain itu, ikut hadir pesilat legendaris Indonesia yang telah memenangkan berbagai ajang silat dunia termasuk Sea Games, I Made Wahyuni asal Bali.

Budi melanjutkan, untuk seminar silat tradisi pada tahun depan rencananya akan diadakan di Kabupaten Bangka, Provinsi Babel.

Hal itu, lanjutnya, telah disepakati bersama oleh PTA Singapura maupun Perguruan Pecak Silat Hawai.

“Kami berencana seminar tahun berikutnya akan diadakan di Bangka. Karena itu tentunya dalam hal ini kami meminta support dari pemerintah dan masyarakat,” ucapnya.

Ia pun menargetkan 10 negara bakal ikut dalam seminar tahun depan, termasuk melibatkan para guru silat tradisional maupun mantan pesilat dunia lainnya.

“Akan banyak lagi negara-negara yang hadir ikut seminar kita di Bangka, dan keberadaan mereka nanti pastinya akan berdampak positif kepada Babel, khususnya Kabupaten Bangka untuk promosi pariwisata kita,” tutup Budi.