WONOSOBO, metro7.co.id – Wakil Bupati Wonosobo, Drs. Muhammad Albar, MM, membuka acara sosialisasi di GOR Kelurahan Wadaslintang, Kecamatan Wadaslintang, pada Rabu (29/5).

Acara yang dihadiri oleh 97 peserta, termasuk personil BPBD, Relawan Penanggulangan Bencana (RPB), dan perwakilan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Wonosobo ini menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana, termasuk ancaman kekeringan yang diprediksi akan lebih panjang tahun ini.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonosobo, berbagai bencana alam telah terjadi di wilayah ini, termasuk tanah longsor, gempa bumi, angin kencang, banjir, dan cuaca ekstrem. Dengan fenomena tersebut, diperlukan kewaspadaan dan kesiapsiagaan atas potensi terjadinya bencana.

Dalam acara tersebut, Wakil Bupati Albar menegaskan pentingnya sinergi yang baik antara berbagai pihak, tidak hanya saat tanggap darurat, tetapi juga dalam mitigasi dan kesiapsiagaan sebelum dan setelah bencana terjadi.

“Komunikasi dan sinergisitas diperlukan dalam menghadapi situasi seperti ini. Pelatihan semacam ini sangat penting dalam mempersiapkan diri serta langkah antisipasi penanggulangan bencana sedini mungkin untuk mengurangi dampak dari risiko-risikonya, baik jiwa maupun material,” ungkap Albar.

Sementara itu, di Aula Kantor Kelurahan Wadaslintang, Kepala Pelaksana BPBD Wonosobo, Dodi Wardoyo, mengingatkan bahwa Wadaslintang sering mengalami kekeringan saat musim kemarau. BPBD Wonosobo menghadapi kendala dalam melakukan droping air ke Wadaslintang karena jarak yang jauh, sehingga upaya pencegahan kekeringan harus dilakukan sebelum musim kemarau tiba.

“BPBD memprediksi kemarau tahun ini akan lebih panjang dari tahun sebelumnya,” ucap Dodi. “Pemerintah desa dan jajarannya harus mempersiapkan diri agar kekeringan bisa diatasi dengan cara mengebor air dan upaya lainnya. Wadaslintang tidak memiliki sumber mata air yang cukup seperti di daerah lain di Wonosobo, dan lebih-lebih Wadaslintang tidak semuanya dijangkau saluran PDAM.” ungkapnya.

“Dengan kondisi tersebut, warga Wadaslintang diimbau untuk waspada dan mempersiapkan diri menghadapi musim kemarau yang diprediksi akan lebih panjang. Upaya antisipasi dan mitigasi dini sangat diperlukan untuk mengurangi dampak dari kekeringan yang mungkin terjadi,” kata Dodi kepada Metro7.*