Gelar Pemain Terbaik (MVP) Ancaman Keretakan di Juventus
JAKARTA, metro7.co.id – Gelar Pemain Terbaik (MVP) Liga Italia 2019/2020 bisa menjadi ancaman keretakan hubungan Paulo Dybala dengan Cristiano Ronaldo di Juventus.
Dybala secara mengejutkan meraih predikat pemain terbaik musim ini mengalahkan Ronaldo dan juga top skor Serie A, Ciro Immobile usai membawa Bianconeri juara liga.
Prestasi Dybala itu mengejutkan lantaran secara statistik masih kalah dibandingkan dengan Ronaldo. Terlebih lagi, pemain berjuluk CR7 itu juga gagal menyabet gelar top skor Liga Italia musim ini usai kalah jumlah gol dari Immobile.
Di Liga Italia, gol Dybala hanya 11 dengan memberikan 11 assist. Angka itu jauh lebih sedikit dengan yang ditorehkan Cristiano Ronaldo lewat sumbangan 31 gol dan 6 assist. Akan tetapi, di musim ini Ronaldo justru nihil gelar individu di Liga Italia.
Berkaca pada statistik-statistik itu, Ronaldo hanya kalah tipis dari Dybala. Di Coppa Italia, Dybala mengemas 2 gol dengan 1 assist, sedangkan Ronaldo hanya 2 gol tanpa assist.
Sementara di Piala Super Italia, Dybala mencetak 1 gol sedangkan Ronaldo tanpa kontribusi.Dikutip dari AS berdasarkan laporan Stats Perform, gelar yang dimiliki Dybala itu merupakan survey berdasarkan data yang diambil dari Coppa Italia, Piala Super Italia, dan Liga Italia.
Meski demikian, jika ditotal dari tiga ajang itu, mantan bintang Manchester United tersebut memiliki keterlibatan gol yang lebih banyak dibandingkan dengan Dybala. Ronaldo mengemas 33 gol dengan 6 assist, sementara Dybala hanya 14 gol dengan 12 assist dari tiga ajang domestik tersebut.
Akan tetapi, gelar Pemain Terbaik musim ini tampaknya tidak saja pada persoalan kuantitas gol serta assist, melainkan juga proses di dalamnya.
Walaupun lebih sedikit, tetapi Dybala kerap menciptakan gol-gol dengan elegan. Dybala beberapa kali membobol gawang lawan tidak saja dengan memanfaatkan umpan matang rekan setim, melainkan lebih dahulu meliuk-meliuk mengecoh lawan atau lewat tendangan jarak jauh spektakuler.
Melawan Bologna dan Lecce di pekan ke-27 serta 28 merupakan dua gol Dybala yang dicetak dengan tendangan spektakuler. Sedangkan ketika melawan Genoa di pekan ke-29, Dybala lebih dahulu ‘menari-menari’ di kotak penalti lawan sebelum melesakkan bola ke gawang dengan kaki kiri.
Hanya saja, untuk musim ini Ronaldo tampaknya harus merelakan Dybala meraih gelar individu Pemain Terbaik. Sekalipun, kontribusi Ronaldo di musim ini jauh lebih baik dibandingkan dengan musim lalu.
Akan tetapi, kondisi tersebut bukan tidak mungkin memunculkan perpecahan di ruang ganti Si Nyonya Tua. Pasalnya, Ronaldo merupakan tipikal pemain yang selalu ingin tampil bagus dan menjadi yang terbaik. Tentunya disertai dengan gelar-gelar atas kinerjanya itu.
Di musim ini Ronaldo sudah menunjukkan hal tersebut dan mengalami peningkatan kontribusi dari musim lalu. Namun, gelar tersebut justru jatuh ke tangan Dybala.
Pada musim 2019/2020, Ronaldo diterpa sejumlah kontroversi, mulai dari rumor berselisih dengan pelatih Maurizio Sarri dan Dybala hingga ingin hengkang dari Juventus.
Keputusan Sarri itu membuat Ronaldo berang dan kecewa. Peristiwa itu terjadi pada November 2019 saat Juventus vs Milan. Isu Ronaldo ‘ribut’ dengan Dybala muncul setelah Sarri menyatakan kedua pemain itu tidak bisa dimainkan secara bersamaan sejak menit awal. Akhirnya, hingga pertengahan musim Sarri memilih memainkan Ronaldo lebih dahulu lalu menggantinya dengan Dybala.
Situasi sebaliknya juga pernah terjadi. Dybala dikabarkan ingin pergi dari Juventus pada awal musim ini setelah kedatangan Ronaldo dari Real Madrid pada musim lalu. Bahkan, gelandang asal Argentina itu hampir melangkah ke Manchester United pada akhir bursa transfer.
Juventus perlu berhati-hati dengan gelar Pemain Terbaik yang dimiliki Dybala. Bianconeri masih harus melakoni pertandingan Liga Champions melawan Olympique Lyon di leg kedua babak 16 besar. Jika Ronaldo ‘ngambek’ perjuangan Juventus membalikkan ketinggalan 0-1 di leg pertama bisa makin berat.
Selain Dybala menjadi Pemain Terbaik musim ini, sejumlah pemain juga masuk ke dalam susunan terbaik berdasarkan posisinya masing-masing.
Wojciech Szczesny (Juventus) menjadi kiper terbaik, Stefan De Vrij (Inter Milan) bek terbaik, Alejandro Gomez (Atalanta) gelandang terbaik, serta Immobile yang menjadi top skor sebagai striker terbaik.*** (cnnindonesia)